Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Asahi Shimbun melalui Getty Images

  • Jepang, negara dengan perekonomian terbesar ketiga, juga sedang mengalami resesi.
  • Namun, penurunan pada kuartal pertama lebih kecil dari perkiraan para ekonom.
  • Untuk meredam dampak ekonomi dari krisis Corona, pemerintahan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengeluarkan program stimulus ekonomi besar-besaran pada tanggal 30 April.

Seperti Jerman, Jepang juga terjerumus ke dalam resesi akibat krisis Corona. Produk domestik bruto (PDB) Jepang menyusut 0,9 persen pada kuartal pertama dibandingkan kuartal sebelumnya, pemerintah di Tokyo mengumumkan secara pendahuluan pada hari Senin. Secara tahunan, PDB turun 3,4 persen. Negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, setelah Jerman, telah menyusut pada kuartal terakhir tahun 2019 karena kenaikan PPN, menurut perhitungan terbaru, pada tingkat tahunan yang diekstrapolasi sebesar 7,3 persen. Jika output perekonomian turun selama dua kuartal berturut-turut, para ekonom menyebutnya sebagai “resesi teknis”.

Penurunan pada kuartal pertama lebih kecil dari perkiraan para ekonom. Jerman menyusut lebih signifikan dibandingkan Jepang sebesar 2,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun seperti halnya di Jerman, para ekonom khawatir bahwa Jepang belum mencapai titik terendahnya. Menurut survei ekonom yang dilakukan oleh Japan Center for Economic Research (JCER), perekonomian Jepang diperkirakan akan menyusut secara dramatis sebesar 5,8 persen pada kuartal April hingga Juni dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, atau dengan tingkat ekstrapolasi tahunan sebesar 21 persen. . Jepang baru mengumumkan keadaan darurat pada 7 April, meski hal ini tidak berarti isolasi parah seperti di Eropa.

Krisis Corona: Jepang mengadopsi program stimulus ekonomi besar-besaran

Warga hanya diminta tinggal di rumah. Namun, banyak restoran, department store, hotel, dan bioskop tutup. Pembatasan tersebut kini telah dicabut lebih awal di sebagian besar negara, tetapi pembatasan tersebut masih berlaku untuk sementara waktu di pusat ekonomi Tokyo dan Osaka.

Untuk meredam dampak ekonomi dari krisis Corona, pemerintahan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyetujui program stimulus ekonomi raksasa senilai 20 persen dari output perekonomian negara tersebut pada tanggal 30 April. Paket stimulus ekonomi kedua diperkirakan akan diluncurkan pada pertengahan Juni.

“CovTech”: Startup Jerman ini sedang mengembangkan solusi untuk krisis Corona

Sisir gen

Civey

Landasan

Ada Kesehatan

Pramuka

CureVac

BioNTech

sbobet wap