shutterstock/danielo
Lokasinya menjadi semakin akut: Saat ini terdapat peningkatan laporan mengenai ketegangan hubungan antara AS dan Rusia di berbagai bidang.
Perang dunia maya akan segera terjadi?
Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat peningkatan laporan mengenai serangan siber Rusia terhadap AS. Kremlin dituduh ikut campur dalam kampanye pemilu AS. Seperti “Waktu keuangan” melaporkan bahwa pemerintah AS bahkan telah melontarkan tuduhan resmi terhadap Rusia.
Wakil Presiden AS Joe Biden akhir pekan ini mengatakan bahwa AS akan membalas dendam kepada Rusia atas hal ini. Biden mengatakan kepada televisi NBC: “Kami akan mengirimkan pesan. Dia akan tahu.” Dia merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin. “Kami memiliki kapasitas yang diperlukan untuk melakukan hal ini. Kami akan memikirkan waktunya dengan hati-hati dan melihat apakah hal ini akan memberikan dampak sebesar mungkin,” katanya. “Waktu keuangan”.
Namun, tidak lazim bagi seorang wakil presiden untuk mengeluarkan deklarasi perang, meskipun hal tersebut melibatkan perang siber. Oleh karena itu, pengumuman Biden harus dipandang dengan hati-hati dan tidak dianggap resmi.
Jenderal AS memperingatkan terhadap serangan Rusia
Namun ada faktor lain yang memberi tekanan pada hubungan kedua negara. Seorang jenderal Amerika kini memperingatkan bahwa perang dengan Rusia bisa saja pecah.
Jenderal Ben Hodges, panglima angkatan darat AS di Eropa, ditemukan dalam sebuah wawancara dengan “Waktu” kata-kata kasar tentang perilaku negaranya sendiri: AS berulang kali salah menilai situasi.
Menurut Hodges, dirinya selalu terkejut dengan operasi militer Rusia di Ukraina timur, Krimea, Suriah, dan Kaukasus. Sementara itu, perhatian AS akan terganggu dengan situasi di Afghanistan dan Irak.
Mantan komandan NATO ini juga menilai bukan tidak mungkin Rusia bisa menyerang negara Baltik yang menjadi anggota NATO. Rusia mungkin akan mewujudkannya dengan kedok “operasi kemanusiaan” jika hal itu terjadi.
Jika memang terjadi serangan terhadap salah satu anggota NATO, negara anggota lainnya wajib turun tangan. Dampaknya bisa jadi perang dunia ketiga.
Hodges, sementara itu, sangat yakin bahwa AS dapat menemukan mitra di Rusia. Oleh karena itu, 270.000 dari 300.000 tentara Amerika ditarik dari wilayah tersebut. Namun kini dia berkata: “Saya pikir kami semua optimis. Mungkin kita salah menilai situasi, namun selama 15 tahun terakhir fokus kita tertuju pada Afghanistan dan Irak. Kami bahkan lebih sedikit berinvestasi pada orang-orang yang berbicara dan membaca bahasa Rusia dan memberikan sumber daya dalam bahasa Arab dan Pashto.”
Sekarang ia bisa membalas dendam. Andrew Monaghan, penulis “Politik Baru di Rusia”, juga mengklaim bahwa fokusnya salah. Brexit, pemilu AS, dan banyak hal lainnya akan menjadi prioritas utama. Namun, segala ancaman dari Kremlin diabaikan.