Janet Yellen Memberi Makan DE GettyImages 499610430
Menangkan McNamee/Getty

Keputusan tersebut bukanlah suatu kejutan: Federal Reserve tidak menaikkan suku bunga untuk saat ini. Data perekonomian dalam negeri terlalu lemah. Ketidakpastian yang mengancam, antara lain, kemungkinan terjadinya “Brexit” terlalu besar.

Mengingat besarnya kekhawatiran Brexit dan lemahnya perkembangan pasar tenaga kerja dalam negeri, Bank Sentral AS telah menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut. “Indikator-indikatornya beragam baru-baru ini, menunjukkan bahwa pendekatan hati-hati kami adalah tepat,” kata Ketua Fed Janet Yellen pada hari Rabu. Dia berbicara tentang “hambatan bagi perekonomian AS,” termasuk dari luar negeri. Perkembangan ini mungkin “berlanjut untuk beberapa waktu”.

“Laju pemulihan pasar tenaga kerja telah melambat secara signifikan,” tegas Yellen. Target inflasi sebesar dua persen saat ini belum tercapai. Perkembangan inflasi, yang juga mencerminkan perkembangan pendapatan, akan dicermati secara khusus dalam beberapa minggu ke depan.

Prospek kemungkinan Inggris keluar dari UE dibahas secara intensif dalam pertemuan di Washington. “Ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan keputusan kami,” kata Yellen. Keputusan mengenai pulau tersebut dapat berdampak pada pasar keuangan internasional. “Itu tentu saja merupakan salah satu ketidakpastian,” kata Yellen.

Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal bulan Juni, para anggota yang diketuai oleh Yellen dengan suara bulat menolak menaikkan suku bunga utama. Saat ini berada pada level antara 0,25 dan 0,5 persen. Angka tersebut akan terus berada di bawah tingkat normal untuk jangka waktu yang lebih lama, katanya.

Dengan keputusan yang diambil pada hari Rabu, para gubernur bank sentral memenuhi ekspektasi pasar, yang sebagian besar tidak memperkirakan kenaikan suku bunga di bulan Juni. Karena pernyataan Yellen yang hati-hati, kenaikan diperkirakan tidak lagi terjadi pada bulan Juli.

The Fed sedikit menaikkan suku bunga utama sebesar 0,25 basis poin pada bulan Desember 2015, setelah bertahun-tahun berada pada tingkat yang mendekati nol sejak krisis keuangan pada akhir tahun 2008.

Baru-baru ini, data pasar tenaga kerja AS, salah satu indikator terpenting kebijakan moneter, mengecewakan. Produksi industri turun 0,4 persen. Selain masalah Brexit, The Fed juga pusing di luar negeri karena ancaman utang berlebihan bagi banyak perusahaan di China.

Setelah kenaikan suku bunga terbaru pada bulan Desember, para ahli memperkirakan akan ada empat kenaikan suku bunga lagi pada tahun 2016 berdasarkan indikasi Yellen. Oleh karena itu, pendekatan Federal Reserve yang lebih hati-hati saat ini dapat dilihat sebagai pemotongan kebijakan moneter yang signifikan.

Keluaran SDY