- Pertumbuhan pengguna Instagram mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
- Penyebabnya antara lain pesaing Snapchat dan TikTok.
- Yang juga menentukan adalah kejenuhan alami yang terjadi setelah masa pertumbuhan yang lebih lama.
- Lebih banyak artikel di Business Insider.
Pertumbuhan pengguna Instagram di AS turun menjadi satu digit pada tahun 2019, turun menjadi hanya 1 digit 6,7 persen, menunjukkan sebuah studi oleh perusahaan EMarketer. Pada tahun sebelumnya, pertumbuhannya sebesar 10,1 persen.
Artinya, meskipun Instagram terus berkembang di AS, periode pertumbuhan yang pesat telah berakhir. EMarketer memperkirakan pertumbuhan jaringan sosial akan terus melambat selama lima tahun ke depan. Perusahaan memperkirakan Instagram hanya akan mengalami pertumbuhan sebesar 1,8 persen pada tahun 2023.
Setelah masa pertumbuhan yang panjang, terjadi kejenuhan di beberapa titik
Namun, menurunnya popularitas jejaring sosial populer ini bukanlah sebuah kejutan besar. Facebook membeli Instagram pada tahun 2012 dan perusahaan tersebut telah berkembang dengan pesat sejak saat itu. Namun, dengan setiap booming, kejenuhan terjadi di beberapa titik.
Instagram memiliki pesaing yang kuat. Di satu sisi, ada kebangkitan Snapchat. Pada akhir tahun lalu, platform ini memiliki 300 juta pengguna di seluruh dunia. Jumlah ini meningkat sebesar 14,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berbeda dengan Instagram, pertumbuhan Snapchat akan stabil pada angka sepuluh persen pada tahun 2023, prediksi EMarketer. Catatan: Snapchat berada pada level yang jauh lebih rendah dibandingkan Instagram dalam hal jumlah pengguna.
TikTok memberi persaingan serius pada Instagram
Dan tentu saja ada aplikasi China TikTok milik konglomerat ByteDance. Tahun lalu, aplikasi video tersebut telah diunduh lebih dari satu setengah miliar kali pada bulan November.
TikTok memungkinkan penggunanya memproduksi dan membagikan video mereka sendiri, yang sebagian besar sangat lucu. Artinya, aplikasi tersebut bersaing langsung dengan Instagram dan bahkan sedikit lebih unggul dari perusahaan asal Amerika tersebut. Meskipun Instagram terutama berfokus pada pengeditan foto sehingga pengguna dapat membuat hidup mereka terlihat sebaik mungkin, TikTok lebih spontan, aneh, atau menyenangkan.
Namun, EMarketer memperkirakan pertumbuhan TikTok mungkin tidak berkelanjutan seperti pertumbuhan Instagram.
Pertumbuhan aplikasi Tiongkok melambat pada kuartal ketiga tahun lalu, menurut angka dari Sensor Tower. Meskipun aplikasi ini mencatat 177 juta unduhan baru pada kuartal ketiga, jumlah ini masih berkurang empat persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Teks ini telah diterjemahkan dari bahasa Inggris dan dipersingkat.
Penafian: Perusahaan EMarketer termasuk dalam grup Axel Springer, yang juga mencakup Business Insider.