Pusat Pembangunan Global (CGD)/FlickrPandangan dasar IMF terhadap situasi perekonomian dunia saat ini cukup positif. Ada pembicaraan mengenai stabilisasi dan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Seharusnya tahun ini tidak sebesar 3,1 persen seperti tahun 2016, seharusnya menjadi 3,5 persen. Bahkan pada tahun 2018 naik sebesar 3,6 persen.
Para ekonom memberikan gambaran positif khususnya terhadap negara-negara industri barat: perekonomian Inggris diperkirakan akan tumbuh sebesar dua persen; pada musim gugur, perkiraannya hanya 1,1 persen. Untuk Spanyol, ekspektasinya meningkat dari 2,2 menjadi 2,6 persen dan untuk Jerman dari 2,2 menjadi 2,3 persen.
Jadi apakah ini berarti perkembangan ekonomi global baik-baik saja? Sama sekali tidak. Orang yang diyakini oleh para ekonom IMF ikut bertanggung jawab atas peningkatan ini juga mempunyai risiko terbesar: Donald Trump.
IMF menulis dalam laporannya: “Tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi terutama didorong oleh perkiraan pertumbuhan yang lebih kuat di AS,” lapornya “Dunia”. Khususnya pengeluaran miliaran dolar yang diumumkan, misalnya di bidang infrastruktur, merupakan faktor penting bagi perkembangan positif perekonomian global.
Selain itu, suasana hati di perusahaan-perusahaan AS telah membaik secara signifikan sejak Donald Trump terpilih pada bulan November. Setelah kuatnya perekonomian AS, negara-negara besar lainnya juga ikut bersatu.
Namun nanti di postingan tersebut ada “tetapi” yang besar. Meskipun dampak positif dari pengumuman Donald Trump dalam jangka pendek, setidaknya sama berbahayanya dalam jangka menengah dan panjang, kata laporan tersebut. Kekhawatiran besar: perekonomian terlalu panas dan harga naik terlalu cepat.
Hasilnya: FED harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang direncanakan, yang dapat memperlambat perekonomian karena pinjaman yang lebih mahal. Selain itu, dolar akan menguat, yang dapat menimbulkan masalah serius bagi negara-negara berkembang yang terlilit utang.
Menurut para ahli, kasus ini dapat terjadi jika investasi yang direncanakan oleh pemerintah AS mengalir ke dalam perekonomian lebih cepat dari perkiraan dan perusahaan tidak dapat mengimbanginya dengan cukup cepat dalam hal personel dan kapasitas produksi.
Selain kekhawatiran mereka terhadap rantai pembangunan ini, para ekonom IMF kembali bersuara menentang proteksionisme pemerintah AS. Hal ini dapat dengan cepat memicu perang dagang, yang juga merupakan bahaya bagi perekonomian global.
Baca Juga: Pakar Strategi Ekuitas Menjelaskan: Inilah yang harus Anda lakukan saat pasar goyah
Fakta bahwa pengumuman Donald Trump menjanjikan dalam jangka pendek tidak hanya ditunjukkan oleh angka pertumbuhan masing-masing negara, namun juga oleh perkembangan pasar saham dunia, yang sebagian juga didasarkan pada janji-janji tersebut. Namun baru-baru ini, muncul suara-suara kritis mengenai apakah Trump benar-benar dapat menerapkan apa yang diumumkannya.
Menurut IMF, penerapan rencana tersebut dapat menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap perekonomian dan juga terhadap pasar keuangan.