Otak manusia mampu melakukan hal-hal luar biasa dan memiliki struktur yang sangat kompleks. Banyak ilmuwan yang khawatir dengan fungsi sebenarnya dari masing-masing area otak karena otak manusia belum sepenuhnya diteliti.
Seorang ilmuwan dari California kini telah menciptakan model 3D menarik yang menunjukkan dengan tepat bagaimana otak kita bereaksi terhadap kata-kata tertentu. Studinya baru-baru ini dipublikasikan di jurnal “Bumi” diterbitkan.
Bersama dengan sumsum tulang belakang, otak kita membentuk sistem saraf pusat manusia. Strukturnya secara kasar dapat dibagi menjadi empat area: otak besar, otak kecil, diensefalon, dan batang otak.
Otak besar terdiri dari dua belahan, yang dihubungkan satu sama lain melalui apa yang disebut “balok”. Permukaan otak besar adalah korteks serebral, juga dikenal sebagai korteks serebral. Korteks serebral adalah struktur terbesar di otak manusia dan terbagi menjadi area kortikal.
Kata-kata yang berbeda mengaktifkan area otak yang berbeda
Terdiri dari beberapa lapisan dan berisi hampir semua badan sel dan sinapsis dalam tubuh kita. Meskipun otak kita hanya menyumbang dua persen dari massa tubuh kita, otak kita menggunakan hampir sepertiga energi yang dibutuhkannya. Metode fMRI memanfaatkan hal ini. Pencitraan resonansi magnetik fungsional dapat digunakan untuk memetakan kadar oksigen darah di otak. Ini menunjukkan neuron mana yang paling aktif saat ini.
Jack Gallant, peneliti dari laboratorium neuroscience di University of California, Berkeley, juga menggunakan metode ini. Peneliti menggunakan prosedur ini untuk menguji bagaimana area otak yang berbeda merespons kata-kata yang berbeda. Untuk melakukan ini, Gallant mengambil MRI dari tujuh peserta penelitian sementara cerita dibacakan kepada mereka.
Peneliti kemudian membuat model yang tepat dari wilayah otak dan mengevaluasi informasi tentang bagaimana masing-masing wilayah otak merespons kelompok kata tertentu. Misalnya, ada area otak yang bereaksi sangat kuat terhadap peristiwa sosial atau dramatis. Kata-kata seperti “anak laki-laki, anak perempuan, saudara perempuan, kematian, kehidupan” mempunyai pengaruh khusus pada bidang ini. Area lain aktif dalam hal konsep numerik.
Dari dataset hingga model 3D
Kumpulan data tersebut kemudian digunakan untuk membuat visualisasi 3D yang akurat. Gallant dan timnya menerbitkan video model 3D dan peta interaktif otak di situs penelitian “laboratorium gagah”. Model tersebut menunjukkan masing-masing kelompok kata untuk setiap area dan menunjukkan pada peta seberapa kuat berbagai area otak bereaksi terhadap kata-kata tersebut.
LIHAT JUGA: “Terbukti secara ilmiah: otak Anda ingin Anda menyerah – berikut cara mengakalinya”
Karena korteks serebral dilipat tebal untuk menciptakan lebih banyak area permukaan, banyak area otak yang dikaburkan dalam model. Para peneliti memecahkan masalah ini dengan membuat bentuk otak berubah-ubah: dapat dipompa seperti balon. Ini berarti area otak yang tersembunyi juga dapat divisualisasikan.
Dengan “kamus otak” ini, para ilmuwan tidak hanya dapat memperoleh wawasan baru yang penting, namun juga menciptakan model menarik yang sekali lagi menunjukkan betapa kompleksnya fungsi otak kita.