Maskapai liburan Germania telah mengajukan kebangkrutan. Menurut Germania, operasi penerbangan dihentikan pada Selasa malam.
“Sayangnya, kami pada akhirnya tidak berhasil menyelesaikan upaya pembiayaan kami untuk menutupi kebutuhan likuiditas jangka pendek,” kata bos perusahaan Karsten Balke. Akibatnya, satu-satunya pilihan yang tersisa adalah mengajukan kebangkrutan. Para karyawan telah diberitahu. Balke berterima kasih pada mereka. Dia meminta maaf kepada para penumpang. Mereka yang memesan penerbangan Germania sebagai bagian dari paket liburan harus menghubungi operator tur mereka. Namun, penumpang yang telah memesan langsung dengan Germania tidak berhak mendapatkan transportasi alternatif karena situasi hukum saat ini.
Menurut Germania, ada lebih dari empat juta penumpang setiap tahunnya
Berdasarkan informasi, Germania mengajukan permohonan pailit ke Pengadilan Negeri Berlin-Charlottenburg pada Senin. Hal ini berlaku untuk Germania Antenne mbH dan perusahaan sejenisnya untuk layanan teknis, Germania Technik Brandenburg GmbH, dan Germania Flugdienste GmbH. Swiss Germania Flug AG dan Bulgarian Eagle tidak terpengaruh.
Masalah keuangan di Germania baru diketahui pada awal Januari. Perusahaan menyatakan sedang menjajaki berbagai opsi pembiayaan untuk mengamankan kebutuhan likuiditas jangka pendek. Pada 19 Januari, maskapai ini mengumumkan bahwa mereka telah menerima komitmen penting lebih dari target 15 juta euro. “Dana pendamping akan mengalir ke kami minggu depan,” kata Balke saat itu. Ini berarti prospek jangka menengah dan panjang Germania sebagai maskapai penerbangan skala menengah yang independen terjamin, katanya. Namun, pada akhir pekan lalu, Germania membenarkan pemberitaan media bahwa pembayaran gaji dan gaji mengalami penundaan.
Maskapai yang didirikan pada tahun 1986 ini saat ini memiliki total 37 pesawat yang beroperasi. Menurut informasi yang dimilikinya, baru-baru ini maskapai tersebut menerbangkan lebih dari empat juta penumpang setiap tahunnya. Dari 18 bandara keberangkatan, Germania menawarkan koneksi ke lebih dari 60 tujuan di Eropa, Afrika Utara, serta Timur Dekat dan Tengah. Menurut bosnya Balke, perusahaan berlogo hijau putih itu berada di zona merah tahun lalu.