Sarit Wuttisan/ShutterstockHampir dua tahun lalu, pada bulan September 2015, kesejajaran orbitnya sempurna.
Dalam perjalanannya mengelilingi bumi, bulan melewati bayangan planet kita dan hampir seluruhnya terlindung dari sinar matahari. Yang kami lihat adalah bulan purnama yang gelap dan kemerahan, gerhana bulan total.
Pemandangan langit juga dapat disaksikan saat ini, meski kali ini keselarasan lintasannya hampir tepat.
Meski bulan hanya melewati sebagian umbra bumi, namun kondisinya masih sangat gelap sehingga terlihat dengan mata telanjang di langit. Di bagian bawah piringan yang biasanya terang, bulan akan menjadi gelap dan tampak seperti telah tergerus. Fenomena tersebut akan terlihat mulai bulan terbit sekitar pukul 20:50 hingga 21:19.
Bukan hanya bagian tepinya saja, namun sisa piringan Bulan juga akan terlihat lebih gelap dan abu-abu dari biasanya, karena kemudian akan terletak di penumbra Bumi, zona bayangan planet kita, yang di dalamnya hanya sedikit cahaya tersebar yang jatuh. Pada gerhana sebagian ini, Bulan melewati seluruh penumbra Bumi, sehingga akan tampak lebih gelap dari biasanya selama beberapa jam. Sekitar pukul 22:50 ia akhirnya meninggalkan penumbra planet kita.
Efek cakrawala membuat bulan tampak jauh lebih besar
Di sini, di Jerman, kita hanya melihat gerhana bulan sebagian saat gerhana bulan sedang berlangsung. Sebab bulan bergerak melalui umbra bumi tepat pada saat terbitnya di daerah kita.
Siapa pun yang tinggal lebih jauh ke timur mempunyai sedikit keuntungan karena waktu terbit lebih awal di sana. Di Berlin, misalnya, pada pukul 20:37, Köln harus menunggu hingga pukul 20:58.
Anda dapat mengamati tontonan langit dengan sangat baik jika Anda mencari tempat yang gelap tanpa cahaya buatan dan dengan pemandangan ufuk timur yang jelas.
Sangat disarankan: keluarkan kamera Anda. Karena bulan akan berada sangat rendah di atas cakrawala selama gerhana bulan sebagian. Apa yang disebut efek cakrawala akan membuat satelit bumi tampak jauh lebih besar dari ukuran sebenarnya. Karena kita secara otomatis menggunakan objek terestrial sebagai perbandingan dalam gambar dan secara tidak sadar memperkirakan bulan jauh lebih besar.
Sekalipun kali ini kita tidak melihat gerhana bulan total, pemandangan bulan yang gerhana sebagian pastinya sepadan.