- Pada tahun 1850, sebuah keluarga dari Inggris menemukan sisa-sisa Ichthyosaurus.
- Khawatir bahwa penemuan itu akan memfitnah gereja dan kisah penciptaan yang diberitakan, keluarga religius tersebut menyimpan fosil tersebut dalam keadaan terkunci.
- Salah satu keturunannya, Julian Temperley, baru-baru ini membersihkan fosil tersebut dan sekarang menggunakannya sebagai logo brendi miliknya.
- Anda dapat menemukan lebih banyak artikel di Business Insider di sini.
Pada tahun 1850, sebagian besar orang yang takut akan Tuhan mungkin yakin bahwa Tuhan menciptakan dunia, makhluk, dan manusia dalam tujuh hari. Penemuan fosil yang diyakini berusia sekitar 90 juta tahun dan menggambarkan reptil laut yang telah lama punah dapat mengacaukan keyakinan tersebut. Kebetulan sebuah keluarga dari Inggris yang menemukan sisa-sisa Ichthyosaurus pada akhir abad ke-19 mengubur fosil berharga tersebut dan menyimpannya di ruangan tertutup selama beberapa dekade.
Julian Temperley, keturunan para pencari fosil religius, memerintahkan agar temuan berharga itu digali dan dibersihkan. Dia menjelaskan kepada “Berita Mingguan Burnham & Highbridge“Penting untuk diingat bahwa tidak ada penjelasan nyata mengenai fosil sampai Darwin muncul. Sebelumnya, jika Anda percaya pada fosil, Anda menyangkal Alkitab.” Ichthyosaurus hidup sekitar 215 hingga 190 juta tahun yang lalu pada periode Trias Atas hingga Jurassic Bawah di perairan yang sekarang disebut Eropa, Amerika Utara, dan Greenland.
Temperley bermain-main dengan fosil itu saat masih kecil
Dia mengetahui tentang fosil tersebut ketika masih kecil dan mengaguminya selama kunjungannya ke properti tersebut. Namun, Ichthyosaurus tetap berada di bumi selama bertahun-tahun, menjadikannya rahasia keluarga. Baru setelah banjir pada tahun 2013 dan 2014, Temperley memutuskan untuk membawa sisa-sisanya ke permukaan. Setelah menonton program televisi dengan naturalis terkenal David Attenborough, di mana Ichthyosaurus juga ditemukan, pengusaha tersebut mengatur agar pusaka yang tidak biasa itu dibersihkan.
LIHAT JUGA: Sisa-sisa jenazah korban ritual kejam ditemukan di Inggris
Ternyata fosil tersebut dalam kondisi sangat baik. “Gigi masih terpelihara dalam bentuk enamel setelah 90 juta tahun, dan ini cukup bagus,” kata Temperley kepada surat kabar lokal. Menurut Burnham & Highbridge Weekly News, fosil tersebut mungkin bernilai 15.000 pound (hanya di bawah 17.000 euro).
Setelah lebih dari 170 tahun berada di bawah tanah, peninggalan tersebut kini menghiasi dinding perusahaannya yang memproduksi brendi sari apel. Selain itu, fosil tersebut akan menjadi logo baru brendi berusia 20 tahun. “Menggambarkannya dengan semangat penuaan terasa tepat,” kata Temperley.