Gedung Federal Reserve di Washington.
stok foto

Federal Reserve AS, yang dikenal sebagai The Fed, telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut. “Menurut mayoritas peserta, prospek ekonomi yang lebih kuat meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga secara bertahap,” menurut risalah pertemuan Komite Kebijakan Moneter terbaru yang diterbitkan pada hari Rabu. Federal Reserve adalah bank sentral paling berpengaruh di dunia. Pasar keuangan mulai dari Jepang hingga Inggris sedang meneliti keputusan mereka.

LIHAT JUGA: Penelitian mengungkap kebenaran mengejutkan tentang orang Jerman dan uang mereka

Perekonomian AS sedang booming. Tingkat pengangguran berada pada level terendah dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, inflasi juga terus meningkat. Anggota Dewan Federal Reserve mengatakan mereka yakin target inflasi dua persen akan terpenuhi. Semua indikator ini menunjukkan bahwa perekonomian Amerika kini kembali membaik setelah melewati tahun-tahun yang sulit.

Pakar The Fed mendesak agar berhati-hati

Kenaikan suku bunga diperkirakan terjadi di pasar keuangan dunia. Pengumuman itu sendiri kemungkinan besar tidak akan menyebabkan pergerakan harga yang besar. Keputusan definitif pertama diperkirakan akan diambil pada bulan Maret. Pertemuan Fed berikutnya akan berlangsung pada 20 Maret.

Seberapa cepat The Fed menaikkan suku bunga masih kontroversial. Dua langkah peningkatan “mungkin tepat,” kata Patrick Harker, kepala The Fed cabang Philadelphia, dalam sebuah ceramah di St. Louis pada hari Rabu. Louis berkata, sesuai dengan naskah pidatonya. Namun, ia terbuka untuk kenaikan lebih lanjut jika diperlukan. Bank sentral sendiri telah menjanjikan tiga kenaikan pada tahun 2018 sejauh ini.

Keputusan Fed: Tekanan terhadap ECB Meningkat

Rekan Harker di Fed, Robert Kaplan, mengatakan bank sentral AS harus menaikkan suku bunga secara bertahap dan hati-hati tahun ini sebagai respons terhadap pemulihan. Namun, presiden Fed Dallas itu tidak memberikan angka spesifik mengenai kenaikan suku bunga. Kaplan ikut serta untuk tahun ini kebijakan moneter Komite Pasar Terbuka Federal yang bertanggung jawab, serta Harker, tidak memiliki hak suara.

Tampaknya Eropa juga akhirnya melupakan krisis keuangan dan ekonomi. Bahkan anak-anak bermasalah seperti Italia sekali lagi melaporkan tingkat pertumbuhan yang solid. Namun, pemilihan parlemen Italia pada tanggal 4 Maret mungkin membawa ketidakpastian baru. Bank Sentral Eropa belum meninggalkan jalur kebijakan moneter yang longgar. Namun, perubahan arah kini semakin dibutuhkan. Jens Weidmann, kepala Bundesbank Jerman dan calon penerus Mario Draghi sebagai kepala ECB, juga berulang kali menyerukan diakhirinya kebijakan suku bunga nol. Tekanan terhadap ECB kemungkinan akan terus meningkat seiring dengan keputusan Federal Reserve.

dengan materi dari Reuters dan dpa

Hk Pools