Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang 8 Desember 2014.
REUTERS/KCNA

Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana pertemuan puncak dengan diktator Korea Utara Kim Jong-un dalam sebuah surat pada hari Kamis. Dalam pernyataan yang sama, Trump menanggapi ancaman nuklir dari Pyongyang dengan sindirannya sendiri.

Meskipun Trump membuka kemungkinan pertemuan di masa depan, pembatalan KTT menciptakan ketidakpastian internasional. Namun, konsekuensi dari kemungkinan perang sudah sangat jelas.

“Ini akan menjadi perang yang lebih serius dari apa pun yang pernah kita saksikan sejak tahun 1953”

Menteri Pertahanan AS James Mattis menggambarkan skenario yang suram pada bulan Juni 2017. Saya berharap kami menang, kata Mattis. “Ini akan menjadi perang yang lebih serius dari apa pun yang pernah kita saksikan sejak tahun 1953.”

Jika terjadi perang, akan terjadi “serangan besar-besaran terhadap ibu kota sekutu, yang merupakan salah satu kota terpadat di dunia,” kata Mattis mengenai ibu kota Korea Selatan, Seoul, yang berpenduduk 25 juta orang. “Ini akan menjadi perang yang pada dasarnya tidak kita inginkan,” kata Mattis, namun “kita akan menang – dan membayar harga yang mahal untuk perang tersebut.”

Mattis mengatakan pada saat itu bahwa dia, Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson telah menjadikan solusi damai sebagai prioritas utama karena ancaman dari Korea Utara sangat besar dan konfrontasi militer akan menghancurkan banyak negara.

“Korea Utara adalah beban strategis, bukan keuntungan strategis”

Mattis mengatakan Korea Utara menjadi topik utama dalam pertemuan Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada bulan April tahun lalu. AS ingin membuat Tiongkok memahami bahwa “Korea Utara adalah sebuah tanggung jawab strategis, bukan aset strategis,” katanya.

Tiongkok berpendapat bahwa mereka memiliki pengaruh yang terbatas terhadap Pyongyang. Menurut seorang pakar, Beijing dapat menggunakan perdagangan untuk melumpuhkan Korea Utara kapan saja dan memaksanya untuk datang ke meja perundingan.

Artileri Korea Utara
Artileri Korea Utara
Stratford

Mattis menjelaskan bahwa AS sudah mendekati akhir dari kesabarannya dalam menangani Korea Utara: “Kami mendesak semua upaya diplomasi yang mungkin dilakukan dalam hal ini.”

Baca juga: Detail video dari Korea Utara menimbulkan keraguan atas kekuatan Kim Jong-un

Korea Utara menyatakan tahun lalu bahwa mereka mampu menghancurkan New York dengan rudal nuklir. Mattis mengatakan pada saat itu bahwa perang akan merugikan sekutu AS di Asia. “Ini akan menjadi perang yang serius dan membawa bencana, terutama bagi orang-orang yang tidak bersalah di beberapa negara sekutu kita, khususnya Jepang,” kata Mattis.

uni togel