CEO SpaceX Elon Musk mengatakan dia memiliki “peluang 70 persen” untuk terbang ke Mars sendiri. Dalam program “Axios” yang disiarkan di saluran Amerika HBO, ia mengatakan bahwa pendaratan di Mars lebih dari sekadar fantasi orang-orang super kaya yang ingin menggunakan perjalanan luar angkasa sebagai “pelarian darurat”.
“Kemungkinan kematian di Mars jauh lebih tinggi dibandingkan di Bumi,” kata Musk di Axios. “Ini akan sulit. Kemungkinan kematiannya cukup tinggi, bahkan jika Anda pergi ke luar angkasa sedikit saja.”
“Meskipun kami yakin akan ada kemungkinan untuk kembali, kami tidak yakin. Apakah itu terdengar seperti jalan keluar bagi orang kaya?”
Musk mengatakan bahwa meskipun penerbangan ke Mars mungkin sulit, pendaratannya akan menghadirkan lebih banyak tantangan: “Bahkan jika Anda berhasil mendarat di Mars, Anda segera membangun pangkalannya,” kata Musk. “Jadi tidak ada waktu luang. Dan bahkan setelah itu, terdapat lingkungan yang sangat keras di Mars. Jadi peluang untuk bercita-cita ke sana cukup tinggi.”
Teknologi penerbangan ke Mars dapat dikembangkan sepenuhnya hanya dalam tujuh tahun. Sebuah tiket akan berharga “sekitar beberapa ratus ribu dolar”. Namun terlepas dari risikonya, Musk mengaku akan pergi ke Mars tanpa ragu-ragu. “Banyak orang mendaki gunung, banyak orang meninggal di Gunung Everest sepanjang waktu. Orang-orang ini melakukannya hanya karena tantangannya.”
Musk pernah berbicara tentang kolonisasi Mars di masa lalu
Musk telah berbicara di masa lalu tentang keinginannya untuk menjajah Mars dengan perusahaannya SpaceX. Ia juga kerap mengungkapkan keprihatinannya dalam mengembangkan rencana darurat bagi umat manusia sebelum bumi menjadi gurun. Business Insider telah menulis pada bulan Oktober tentang jadwal akhir program Mars SpaceX.
Selama lebih dari satu dekade, SpaceX telah mengembangkan beberapa sistem luar angkasa yang mengesankan: Falcon 1, roket orbital pertama; Grashopper, roket uji kecil yang bisa mendarat sendiri; Falcon 9, kendaraan peluncuran yang dapat digunakan kembali; Dragon, pesawat ruang angkasa untuk kargo dan segera menjadi astronot; dan Falcon Heavy, kendaraan peluncuran super berat.
Minggu lalu Washington Post melaporkanbahwa NASA akan memulai tinjauan keselamatan SpaceX dan Boeing. Kedua perusahaan tersebut dikontrak oleh NASA untuk membawa astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Keputusan ini menyusul kemunculan Musk di podcast Joe Rogan pada bulan September, di mana ia terlihat meminum wiski dan ganja.
Teks ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Jonas Lotz.