Tiang Transmisi 5G.
stok foto

Perusahaan Spanyol Telefonica mengandalkan teknologi 5G dari perusahaan Eropa Ericsson di pasar Jerman.

Telefonica Deutschland mengoperasikan jaringan penyedia O2, yang merupakan salah satu penyedia telepon seluler terbesar di Jerman.

Perusahaan Tiongkok Huawei juga mencoba memenangkan kontrak operator jaringan tersebut, tetapi mungkin tidak terpilih karena alasan politik.

Perluasan standar komunikasi seluler 5G yang baru, yang dimaksudkan untuk membawa kita semua memasuki era jaringan baru, bukan lagi sekadar masalah teknis. Perselisihan perdagangan AS-China telah mengubahnya menjadi perselisihan politik, tak terkecuali para ahli teori konspirasi Corona.

Meskipun negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris langsung melarang perusahaan teknologi Tiongkok tersebut memasuki layanannya, para politisi lokal terus berdebat mengenai apakah Huawei harus diizinkan untuk mendorong kemajuan teknologi. Deutsche Telekom dan Vodafone tidak sabar menunggu keputusan ini dan baru-baru ini mulai memberikan kontrak kepada Huawei tanpa lampu hijau politik.

Baca juga

Akankah Huawei berpartisipasi dalam ekspansi 5G? Sementara para politisi masih berdiskusi, Telekom dan Vodafone bergerak maju tanpa izin

Seperti kantor berita Reuters menulisoperator jaringan Spanyol Telefonica cabang Jerman kini mengandalkan perusahaan Swedia Ericsson untuk memperluas jaringan inti 5G.

“Sebagai operator jaringan yang menghubungkan sebagian besar masyarakat di Jerman dengan komunikasi seluler, kami memiliki tanggung jawab sosial yang sangat khusus untuk jaringan digital yang aman. Dengan 5G, kami membentuk masa depan digital Jerman,” kata Markus Haas, CEO Telefónica Deutschland, dalam sebuah pernyataan. penyataan Siaran pers perusahaan.

Namun, juru bicara Telefonica mengatakan kepada Business Insider bahwa hal ini tidak mempengaruhi keseluruhan jaringan 5G, melainkan hanya jaringan inti saja. “Kami melanjutkan strategi kami yang sudah mapan dan sukses dalam bekerja sama dengan berbagai produsen untuk jaringan 5G.”

Dengan cara ini, “keberagaman dalam jaringan kita” juga akan terjamin di masa depan, kata juru bicara tersebut. “Meskipun kami akan menggunakan teknologi jaringan Ericsson di jaringan inti di masa depan, kami akan mengandalkan pemasok Eropa, Nokia, dan pemasok global, Huawei, untuk membangun jaringan akses 5G kami – dengan memenuhi kriteria keamanan sebagaimana dinyatakan oleh pemerintah federal.”

Pada dasarnya, Telefonica Deutschland bertindak sesuai dengan pedoman para ahli keamanan siber dan mengandalkan apa yang disebut strategi multi-vendor, yang menggunakan produsen berbeda di berbagai area perluasan jaringan.

Baca juga

3G, LTE dan 5G: Chief Technology Officer Vodafone mengatakan biaya pemerintah yang tinggi adalah penyebab titik mati

Keluaran Sydney