Namun hal ini nampaknya belum lebih dari sekedar kemungkinan teoretis. Kata seorang juru bicara Pentagonbahwa tidak ada instruksi terkait dari Gedung Putih mengenai hal ini. Meski demikian, Venezuela kini semakin menjadi sorotan.
120 orang tewas dalam kerusuhan di Venezuela sejak April
Di Venezuela, perebutan kekuasaan terjadi antara pemerintah dan oposisi, yang menyebabkan lebih dari 120 orang tewas dalam kerusuhan sejak awal April. Pemerintah AS pergi ke pemeliharaan Majelis Konstituante yang kontroversial di Venezuela Sanksi terhadap kepala negara pada akhir Juli Maduro dikenakan Asetnya di AS telah dibekukan. Gedung Putih menggambarkannya sebagai “diktator” dan mengkritik badan baru tersebut sebagai “ilegal”.
Baca Juga: Mantan Jenderal Angkatan Udara: AS Bisa Hancurkan Korea Utara dalam 15 Menit
Baru-baru ini, Donald Trump telah meningkatkan pernyataannya terhadap Korea Utara, dengan mengatakan bahwa senjata AS “dimuat dan dibuka” jika rezim bertindak “tidak bijaksana”. Sebagai perbandingan, peringatan terhadap Venezuela relatif tidak jelas, namun masih menimbulkan gejolak lebih lanjut dalam politik dunia.
Gedung Putih menolak panggilan telepon dengan Maduro
“Kami memiliki pasukan di seluruh dunia, di tempat-tempat yang jauh. “Venezuela tidak terlalu jauh dan masyarakat di sana menderita dan sekarat,” kata Trump. Situasi di Venezuela “sangat berbahaya”. Itu Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino menyebutnya sebagai “tindakan gila”.
Gedung Putih menolak permintaan panggilan telepon antara kedua kepala negara Venezuela. Presiden AS hanya akan berbicara dengan Maduro setelah demokrasi pulih di Venezuela.