Di titik terdalam di permukaan bumi, para peneliti telah menemukan sesuatu yang mengejutkan: meskipun kondisi ekstrem terjadi di Palung Mariana sedalam hampir 11.000 meter di Samudra Pasifik bagian barat, sejumlah besar mikroba hidup dalam kegelapan. Menurut salah satu laporan, bakteri tersebut berkembang di dasar palung laut dalam Belajar di Universitas Qingdao Minyak bumi dan hidrokarbon lainnya. Berkat kemampuannya tersebut, organisme tersebut di masa depan juga dapat digunakan untuk memerangi tumpahan minyak di laut.
Mikroba adalah sebuah misteri
Namun, sebelum penggunaan bakteri ini di masa depan dapat diperkirakan, para peneliti harus terlebih dahulu mengungkap beberapa misteri seputar penemuan menakjubkan tersebut. Tim Jiwen Liu mengamati bahwa kepadatan mikroba di air laut awalnya menurun di kedalaman, namun kemudian meningkat lagi. Di bagian terdalam parit, para peneliti bahkan dapat mencatat peningkatan kepadatan mikroba secara tiba-tiba.
Para peneliti juga belum bisa menjelaskan dari mana mikroba tersebut mendapatkan “makanan” mereka. Sebagai anggota ordo Oceanospirillales, mikroba memecah minyak bumi untuk menghasilkan energi. Para peneliti awalnya menduga bakteri tersebut menyerap senyawa hidrokarbon yang tenggelam dari lapisan air yang lebih tinggi ke kedalaman parit. “Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon. “Mereka ditemukan di berbagai tempat, termasuk minyak mentah dan gas alam,” kata penulis studi Jonathan Todd dari University of East Anglia, yang juga berpartisipasi, dalam sebuah pernyataan. jumpa pers Universitas.
Peneliti: “Relung Bakteri Sendiri” di Palung Mariana
Dan memang terdapat sejumlah partikel hidrokarbon di habitat mikroba, namun bakteri tampaknya tidak menyerapnya. Oleh karena itu, kemungkinan besar rantai hidrokarbon panjang tersebut dihasilkan oleh mikroba yang belum diketahui yang juga hidup di kedalaman laut. Para peneliti mencurigai adanya “ceruk bakteri sendiri” di Palung Mariana.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa proporsi mikroba pendegradasi hidrokarbon di kedalaman Palung Mariana lebih besar dibandingkan di belahan dunia lain. “Hal ini memberikan pencerahan baru mengenai proses biologis di lingkungan ekstrem ini,” lapor para peneliti.
Pengetahuan tentang kedalaman laut masih terbatas
Dalam penelitian lebih lanjut, para ilmuwan kini ingin mengklarifikasi dari mana mikroba mendapatkan makanannya untuk memahami metabolisme bakteri misterius tersebut. Komunitas bakteri yang tampaknya ada di Palung Mariana mungkin juga memberikan informasi tentang populasi bakteri di palung laut dalam lainnya di planet kita. Para peneliti di sana masih dihadapkan pada banyak misteri. “Kita mengetahui lebih banyak tentang Mars dibandingkan bagian terdalam lautan,” kata ahli biologi kelautan Xiao-Hua Zhang dalam siaran persnya.