Saya baru saja membaca artikel blog “Cara orang berpura-pura membawa uangnya” oleh Sophia Beram, di mana dia menjelaskan bagaimana dia melihat melalui presentasi diri Anda.

Dengan melihat situasi keuangan masyarakat dari dekat dan pribadi, perencana keuangan bersertifikat menyadari bahwa segala sesuatunya tidak selalu seperti yang terlihat.

Jika Anda melihat angkanya, mobil sport ramping rekan Anda adalah jebakan biaya. Teman Anda mendapat titipan rumah indahnya dari orang tuanya. Hanya karena orang-orang hidup dalam kemewahan, bukan berarti mereka mempunyai uang untuk mempertahankan kesan tersebut.

Mereka akan lebih baik jika hidup sesuai dengan kemampuan mereka.

Fakta ini bukanlah hal baru. Kita sering kali diberitahu bahwa hidup sesuai kemampuan adalah hal yang “bertanggung jawab” dan “bijaksana”—yang terdengar seperti “membosankan” dan “melelahkan”. Hanya sedikit di antara kita yang beruntung yang mampu menghabiskan akhir pekan di kapal pesiar mencicipi menu di restoran berbintang Michelin. Apa yang glamor atau menyenangkan dari menganggarkan uang untuk perbaikan mobil dan melewatkan minuman dingin yang mahal?

Dan kemudian Bera menulis sesuatu yang mengubah perspektif tersebut: “Dibutuhkan kepercayaan diri untuk hidup sesuai kemampuan Anda.” adalah glamor Itu adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Ini adalah sesuatu yang kita semua inginkan. Itu diinginkan.

Ini seperti menolak foto Jumat malam karena Anda tidak menginginkannya, atau melewatkan pesta lajang di Vegas karena Anda membenci Vegas dan toh Anda tidak terlalu dekat dengan pengantin pria. Ini tentang melakukan apa yang benar untuk Anda, tanpa memikirkan apa yang dipikirkan orang lain.

Dan hei, mungkin akhir pekan dengan perahu layar cocok untuk Anda. Tidak tahu malu. Tapi kalau tidak, juga tidak apa-apa.

Karena tindakan percaya diri yang utama adalah melakukan apa yang dirasa benar. Dan jika Anda memikirkannya, kepercayaan diri adalah langkah pertama menuju hal itu Mempesona.

Diterjemahkan oleh Nathalie Gaulhiac