Gunung es A 68
Tangkapan layar/Twitter/@NASA_ICE

Pada bulan Juli, sebuah gunung es terlepas dari salah satu lapisan es terapung terbesar di Antartika. Gunung es aslinya sendiri berukuran raksasa dengan luas 5.700 kilometer persegi, disebut sebagai “Washington Post” laporan.

Dimensi gunung es sulit untuk dipahami

Kini para ilmuwan telah berhasil mengambil foto yang mengesankan. Seperti yang dijelaskan oleh peneliti NASA Nathan Kurtz, dia benar-benar takjub ketika pergi ke Antartika pada bulan Oktober untuk melihat sendiri gunung es tersebut, dia melaporkan kepada Washington Post: “Saya terkejut. Kami terbang langsung di atas gunung es tersebut, namun karena ukuran dan strukturnya, sepertinya gunung tersebut masih menjadi bagian dari lapisan es.”

Permukaan air laut akan naik seiring dengan mencairnya gunung es

Para peneliti telah memperkirakan bahwa gunung es akan terlepas dari lapisan es. Meningkatnya suhu udara dan air dikatakan bertanggung jawab atas hal ini. Jika gunung es terlepas dari lapisan es, maka gunung tersebut tidak terlindungi dan dapat mencair lebih cepat, sehingga menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Namun gunung es tersebut kini sedang diselidiki oleh NASA dikenal sebagai A-68 Jika mencair, permukaan air laut global akan naik tiga milimeter, seperti yang dilaporkan Washington Post.

Para peneliti melihat perubahan iklim sebagai alasan perpecahan tersebut

Namun, para peneliti belum bisa memprediksi bagaimana perilaku gunung es tersebut di masa depan. Bagaimana Adrian LuckmanSeperti yang dikatakan peneliti Antartika di Universitas Swansea kepada Washington Post pada bulan Juli, benua itu bisa pecah menjadi beberapa bagian. Wajar jika gunung es secara teratur melepaskan diri dari aliran es, seperti yang dilaporkan Washington Post. Para peneliti sepakat bahwa perubahan iklim berperan dalam kasus ini: “Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa peristiwa ini bukan bagian dari siklus alam,” kata Eric Rignotpeneliti di NASA dan seterusnya Universitas California Irvine dipekerjakan.

Pengeluaran Hongkong