Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte bisa berbahagia.
John Thys, Getty Images

Proses pidana yang akan dilakukan terhadap Italia atas utang baru yang berlebihan telah dihindari untuk sementara waktu. Roma telah memberikan konsesi yang cukup untuk menghindari hal ini pada tahun 2019, kata Komisaris Keuangan UE Valdis Dombrovskis pada hari Rabu. Solusi yang diajukan pemerintah Italia tidaklah ideal. Namun prosedur defisit dapat dihindari asalkan rencana Italia dilaksanakan.

Pemerintah Italia pada Selasa malam telah membicarakan “perjanjian informal” dengan Komisi UE. Dia sebelumnya meningkatkan anggarannya untuk tahun 2019. Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan pekan lalu setelah pertemuan dengan Presiden Komisi UE Jean-Claude Juncker bahwa utang baru untuk tahun 2019 harus lebih kecil dari rencana semula. Ini adalah tanggapannya terhadap keberatan Komisi Uni Eropa.

Pemerintahan populis dan sayap kanan di Roma awalnya menargetkan pengeluaran yang jauh lebih tinggi pada tahun 2019. Dia ingin mendanai janji-janji pemilu seperti keamanan dasar dan reformasi pensiun. Namun, Komisi Uni Eropa dan para menteri keuangan euro melihat hal ini sebagai pelanggaran aturan stabilitas euro dan mengancam proses sanksi dengan kemungkinan denda senilai miliaran dolar.

Utang menumpuk di Italia

“Saya berharap solusi ini menjadi dasar keseimbangan anggaran dan kebijakan ekonomi di Italia,” jelas Dombrovskis. “Italia sangat perlu memulihkan kepercayaan terhadap perekonomiannya untuk memperbaiki kondisi pembiayaan dan dukungan terhadap investasi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya beli seluruh masyarakat Italia.”

Italia merupakan salah satu negara dengan utang nasional tertinggi di dunia. Tumpukan utang senilai sekitar 2,3 triliun euro menumpuk di Roma. Hal ini setara dengan lebih dari 130 persen output perekonomian. Di Zona Euro, maksimal 60 persen diperbolehkan. Jika suatu negara berada di atas angka tersebut, negara tersebut harus mengendalikan utangnya dalam jangka panjang.

Rencana anggaran Italia telah berulang kali menimbulkan gejolak signifikan di pasar keuangan dalam beberapa bulan terakhir. Jika keuangan publik Italia runtuh, Zona Euro dan Jerman akan terkena dampak serius.

Data Hongkong