Bahkan 50 tahun setelah manusia pertama kali menginjakkan kaki di bulan sebagai bagian dari misi Apollo, sampel yang dikumpulkan saat itu terus memberikan wawasan baru bagi sains. Sebuah tim peneliti dari Universitas Cologne meneliti berbagai jenis batuan bulan dan menyimpulkan bahwa bulan pasti berusia 4,51 miliar tahun. Ini jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Pengetahuan baru ini juga dapat digunakan untuk menentukan usia Bumi kita.
Bulan terbentuk akibat tumbukan antara benda langit dan bumi
Yang ada di majalah spesialis “Geosains AlamStudi yang dipublikasikan ini dikhususkan untuk sistem peluruhan radioaktif dari sampel batuan yang dibawa ke Bumi oleh misi NASA pada tahun 1960an dan awal 1970an. Sebagian besar merupakan batuan vulkanik yang terbentuk di satelit bumi sekitar tiga hingga empat miliar tahun yang lalu.
Para ilmuwan percaya bahwa bulan terbentuk sebagai hasil tabrakan antara benda angkasa mirip Mars dan bumi awal. Berdasarkan hal tersebut, bulan pada awalnya tertutup oleh lautan magma, yang kemudian berangsur-angsur mendingin dan menjadi batuan basaltik. “Informasi tentang pembentukan Bulan diarsipkan di bebatuan ini, yang masih dapat ditemukan di permukaan Bulan hingga saat ini,” kata penulis studi Maxwell Thiemens dari makalah “Standar” dikutip.
Bulan berusia 150 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya
Para ilmuwan di Cologne memiliki sekitar 100 miligram batuan yang mereka gunakan untuk mencari penanda radioaktif. “Kami menyelidiki sistem peluruhan radioaktif karena memungkinkan kami menentukan umur sampel geologi atau, misalnya, benda langit yang menjadi asal sampel geologi. “Kami mengkhususkan diri pada unsur hafnium dan tungsten di Cologne,” kata Carsten Münker dari Institut Geologi dan Mineralogi di Universitas Cologne dalam sebuah wawancara dengan “Jerman“.
Penanggalan usia dapat dilakukan berdasarkan hubungan kedua unsur tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa bulan pasti berumur 4,51 miliar tahun. Oleh karena itu, usia Bulan sekitar 150 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya dan terbentuk 50 hingga 60 juta tahun setelah pembentukan tata surya. “Hingga saat ini – atau selama sepuluh tahun terakhir – diperkirakan bulan lebih muda, mungkin 100, 200 juta tahun setelah pembentukan tata surya,” Münker dikutip oleh “Deutschlandfunk”.
Hasilnya memungkinkan kita menarik kesimpulan tentang usia bumi
Karena pembentukan bulan merupakan peristiwa besar planet terakhir setelah kelahiran Bumi kita, Hasil penelitian ini juga menyiratkan penanggalan Bumi kita. “Kita sekarang tahu bahwa usia Bumi setidaknya harus 4,51 miliar tahun,” jelas Münker.
Hasil penelitian ini juga penting karena waktu terbentuknya bulan masih kontroversial dalam sains. Masih harus dilihat bagaimana reaksi ilmuwan lain terhadap temuan baru ini.