Menyusul keputusan Inggris untuk meninggalkan UE, Perdana Menteri David Cameron mengumumkan pengunduran dirinya.
Dia mengatakan di London pada hari Jumat bahwa dia akan melepaskan jabatannya sebagai kepala pemerintahan pada bulan Oktober. Negara ini membutuhkan pemimpin baru. “Saya rasa saya bukan kapten yang tepat untuk mengirim negara kita ke tujuan barunya.” Kehendak rakyat harus dihormati, kata Cameron tentang hasil referendum.
Hampir 52 persen warga Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.
Setelah semua daerah pemilihan dihitung, kubu pendukung Brexit memperoleh 51,89 persen suara, seperti yang diumumkan BBC pada Jumat pagi. Pendukung UE mendapat skor 48,11 persen.
Pemilih yang lebih tua khususnya lebih menyukai Brexit, seperti yang ditunjukkan pada grafik ini.
Berikut perkembangan utamanya:
- Kanselir Angela Merkel “tidak ingin menarik kesimpulan cepat dan mudah yang akan semakin memecah belah Eropa.” Pada hari Senin, Merkel akan bertemu dengan Presiden Perancis François Hollande, pemimpin KTT Uni Eropa Donald Tusk dan presiden Italiaemir Matteo Renzi untuk pembicaraan di Berlin.
-
Pimpinan bank terbesar Amerika memberi pengarahan kepada karyawannya di seluruh dunia tentang apa yang akan terjadi setelah pemungutan suara Brexit.
-
Indeks terkemuka Jerman Dax turun 9,98 persen menjadi 9233,48 poin pada Jumat pagi.
- Wakil Rektor dan Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel adalah anggota pemerintah federal pertama yang bereaksi terhadap kemenangan pendukung Brexit dalam referendum UE di Inggris. Berikut adalah reaksi pertama dari internet.
- Keluarnya Inggris dari UE, yang tampaknya dapat dihindari dalam survei baru-baru ini, kemungkinan besar akan memicu “Black Friday”. Broker IG memperkirakan indeks terkemuka Jerman turun 8 persen menjadi 9.435 poin dua jam sebelum dimulainya perdagangan.
- Brexit tidak hanya berdampak pada industri ekspor Jerman, namun juga perusahaan-perusahaan yang memiliki cabang di Jerman. Gambaran masing-masing sektor dapat ditemukan di sini.
- Ancaman Brexit menyebabkan pasar saham di seluruh dunia bergejolak. Karena Brexit yang akan segera terjadi, penurunan pasar saham di Asia Timur dan Australia semakin cepat pada hari Jumat. Setelah naik turun pada pagi hari, indeks Nikkei di Tokyo melemah sekitar 3 persen menjadi 15.742 poin pada siang hari. Kospi Korea Selatan juga turun tajam pada tengah hari dan juga melemah sekitar 3 persen pada 1,925 poin. Kekhawatiran Brexit juga menyebar ke pasar-pasar di Australia, di mana indeks S&P/ASX 200 melemah 3,1 persen menjadi 5.117 poin. Kerugian di Tiongkok pada awalnya relatif moderat. Indeks Komposit Shanghai melemah 1,19 persen menjadi 2.857 poin.
(dengan dpa, Reuters)