Skolastika/flickr22 persen air yang digunakan di rumah pada umumnya digunakan untuk membersihkan pakaian, seperti “Ilmu pengetahuan populer” dilaporkan. Dalam hal ini, tidak mengherankan jika banyak ilmuwan telah mencoba mengembangkan pakaian yang dapat membersihkan sendiri di masa lalu. Penggunaan paduan nanopartikel khusus merupakan salah satu pilihan yang paling menjanjikan hingga saat ini. Para peneliti di RMIT University di Melbourne kini telah mencapai kemajuan penting dalam konteks ini. Hal ini tampak dari sebuah penelitian yang baru-baru ini dimuat di salah satu edisi majalah “Antarmuka Material Tingkat Lanjut” telah diterbitkan.
Hasilnya, para ilmuwan Australia menguji bahan nano berbasis tembaga dan perak untuk mengetahui kemampuan pembersihannya sendiri. Prinsipnya: Ketika bahan terkena cahaya tampak, bahan tersebut menyerapnya dan kemudian melepaskan elektron yang menghancurkan molekul organik yang menyebabkan noda dan bau.
Para peneliti menyiapkan tekstil dalam proses tiga tahap: Pertama, tekstil dicelupkan ke dalam larutan asam sebelum dibilas dalam larutan garam paladium. Pada langkah ketiga, bahan tersebut kemudian ditempatkan dalam larutan perak atau tembaga. Proses ini memastikan bahwa nanopartikel melekat dengan baik pada tekstil.
Zat tersebut kemudian dicampur dengan molekul organik untuk menguji bagaimana nanopartikel bereaksi terhadapnya. Hasilnya: Paduan tembaga menghilangkan molekul dalam waktu lima menit tanpa cahaya, sedangkan lapisan perak membutuhkan waktu 45 menit. Namun, dalam cahaya, lapisan tembaga menghilangkan molekul hanya dalam tiga menit, sedangkan paduan perak membutuhkan waktu 30 menit. Namun, nanopartikel berbasis perak memiliki kinerja lebih baik dalam pengujian jangka panjang.
Para ilmuwan Australia kini telah mengembangkan lapisan nanopartikel yang kemampuan pembersihannya bekerja lebih cepat dibandingkan percobaan sebelumnya dengan nanopartikel berbasis logam lain. Namun, akan memakan waktu lama sebelum pakaian yang bisa membersihkan diri benar-benar tersedia, seperti yang diungkapkan salah satu ilmuwan yang terlibat, Dr. Rajesh Ramanathan, di Halaman beranda Universitas RMIT menegaskan: “Masih banyak yang harus dilakukan sebelum kita dapat mengucapkan selamat tinggal pada mesin cuci kita. Namun kemajuan ini memberikan landasan yang kuat bagi pengembangan tekstil yang dapat membersihkan sendiri di masa depan.”