uang tunai euro DE shutterstock 119708887
Studio Afrika / Shutterstock.com

Lagi “Fokus” Menurut laporan, para ahli melihat lima masalah serius dengan penerapan batas pembayaran tunai yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Dengan batas atas ini, UE ingin memerangi terorisme dan kejahatan, seperti perdagangan narkoba dan pekerjaan ilegal.

Penulis dari Namun, menurut laporan tersebut, Direktorat Jenderal Perekonomian dan Keuangan melihat ada beberapa kendala yang menghalangi pembatasan uang tunai. Pertanyaan pertama adalah apakah batasan atau persyaratan pelaporan harus benar-benar diberlakukan. Artinya, di atas jumlah tertentu, kedua belah pihak bisnis harus melaporkan pembayaran tersebut kepada pihak yang berwenang.

Namun opsi ini diberi peluang kecil karena upaya administratifnya sangat tinggi. Terlebih lagi, langkah ini belum diambil di negara mana pun. Jadi manfaatnya tidak bisa diperkirakan.

Kendala kedua adalah soal besaran batas atas. Karena sudah ada batas atas di beberapa negara dalam UE, namun sangat bervariasi, hal ini harus dipertimbangkan secara hati-hati. Di Perancis dan Portugal, jumlah maksimum yang dapat dibayarkan secara tunai adalah 1.000 euro. Namun, di Polandia dan Kroasia biayanya 15.000 euro.

Namun para ahli tidak memberikan rekomendasi khusus. Sebaliknya, mereka menunjukkan bahwa ada garis tipis antara kebebasan warga negara dan perang melawan terorisme dengan batasan uang tunai.

Masalah ketiga: Apakah banyak batasan lebih baik daripada hanya satu batasan? Karena perbedaan daya beli di berbagai negara dalam UE, batas atas di Jerman akan dinilai sangat berbeda dibandingkan, misalnya, di Rumania. Jadi mungkin lebih baik jika negara-negara tersebut menetapkan sendiri batas atasnya, namun UE menetapkan batas atas maksimum yang mengikat semua negara.

Pertanyaan nomor empat adalah apakah batasan tersebut benar-benar berlaku untuk semua pembayaran tunai. Misalnya juga untuk pembelian barang elektronik mahal di toko spesialis. Tangani secara berbeda Perancis dan Portugal. Batas atas hanya berlaku untuk pembayaran antar perusahaan atau merchant. Perorangan dikecualikan dari hal ini.

Para ahli juga menunjukkan bahwa masalah kelima yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana menangani warga negara non-Uni Eropa. Secara teori, pembayaran digital murni tidak akan menjadi masalah bagi warga negara UE, karena mereka juga memiliki akun di sini. Namun berbeda bagi wisatawan atau pebisnis yang menjadi tamu di UE. Mereka akan didiskriminasi oleh peraturan tersebut dan dikecualikan dari pembayaran.

Makalah ini menunjukkan bahwa masih ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan oleh UE untuk menerapkan batasan pembayaran tunai. Namun, pada saat yang sama, dia sedang mengerjakan langkah ini secara intensif.

Data Hongkong