Para menteri keuangan UE sedang mengkaji batasan uang tunai yang disepakati di Eropa – juga dalam upaya melawan pendanaan teroris dan pencucian uang.
Saat ini terdapat batasan pembayaran tunai di dua belas negara: di Perancis sebesar 1.000 euro dan di Italia sebesar 3.000 euro. Menteri Keuangan Wolfgang Schäuble (CDU) mengusulkan 5.000 euro.
Satu hal yang jelas: ini bukan tentang penghapusan uang tunai. Tapi apa yang mendukung batas atas dan apa yang menentangnya?
Per tutup
– “Uang tunai dalam jumlah besar dapat dengan mudah digunakan untuk membiayai terorisme, ada risikonya,” kata Jeroen Dijsselbloem, Menteri Keuangan Belanda dan pemimpin Eurogroup.
– Menurut Kementerian Keuangan Federal, sebagian besar transaksi tunai terjadi di bawah ambang batas yang dibahas. Keterbatasan seperti ini hampir tidak terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Batas pembayaran ditujukan untuk jumlah transaksi yang sangat kecil. Aturan yang dibahas bukan soal transaksi sehari-hari antar individu, melainkan dengan dunia usaha.
– Transaksi tunai hampir tidak meninggalkan jejak — dan karena itu ideal untuk penjahat. Menurut sebuah studi oleh ilmuwan Kai Bussmann, lebih dari 100 miliar euro per tahun “dicuci” setiap tahun di Jerman. Hal ini terutama berkaitan dengan pendapatan yang berasal dari sumber ilegal, yang umumnya mengalir ke perekonomian legal dalam bentuk uang tunai: pembelian rumah dan apartemen, karya seni, furnitur, restoran atau perhiasan.
– Carsten Schneider, pakar keuangan SPD, berpendapat bahwa hanya satu persen dari dana kriminal yang “dicuci” yang disita. Negara tidak bisa lagi menerimanya.
– Organisasi antikorupsi Transparency International menyebut batasan uang tunai berguna untuk memerangi ekonomi bayangan. Jasa pengerjaan yang nilainya melebihi batas atas bahkan tidak dapat dibayar tanpa membayar fiskus.
Topi kontra
– Batasan uang tunai yang ada di negara-negara Eropa lainnya sejauh ini hanya berdampak kecil dalam memerangi uang gelap, kejahatan terorganisir, dan terorisme.
– Pakar ekonomi bayangan Friedrich Schneider dari Universitas Linz memperkirakan akan ada sedikit pembatasan terhadap pekerjaan yang tidak diumumkan. Dengan batasan 5.000 euro, hanya bisa dikurangi satu persen.
– Mantan presiden Mahkamah Konstitusi Federal, Hans-Jürgen Papier, menganggap pembatasan pembayaran tunai tidak konstitusional – hal ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan sipil.
– Batasan uang tunai yang sah dan kewajiban untuk menggunakan alat pembayaran elektronik merupakan langkah lebih lanjut menuju regulasi yang lebih besar.
– Kritikus mengeluh bahwa batas atas 5.000 euro terlalu berlebihan untuk mengontrol setiap pembayaran yang dilakukan oleh warga negara. Pencongkelan negara dan swasta harus dicegah.
– Batasan uang tunai akan menimbulkan masalah di area tertentu – misalnya saat membeli mobil bekas. Banyak penjual yang enggan mengandalkan janji uang akan ditransfer. Bahkan uang jaminan sewa yang tinggi sering kali dibayar tunai.
(dpa)