Memotong

Seorang wanita berusia 30 tahun di Australia pergi ke dokter terkait setelah melihat adanya benjolan kecil di ketiaknya. Yang membuatnya lega, dia diberitahu bahwa dia hanya mengalami reaksi alergi terhadap tato lama.

Pada tanggal 2 Oktober, dokter yang merawat di Rumah Sakit Royal Prince Alfred di Sydney melaporkan di majalah tersebut Sejarah Penyakit Dalam tentang masalah ini.
Wanita itu memiliki dua tato di tubuhnya – satu tato besar berwarna hitam di punggungnya yang ia dapatkan 15 tahun lalu, dan satu lagi tato berusia dua tahun di bahunya.

Setelah menemukan benjolan di area ketiaknya, dia mencari nasihat medis. Namun, ketika salah satu kelenjar yang berdiameter 1,5 cm diangkat, dokter memperjelas semuanya. Benjolan itu tidak bersifat kanker. Sebaliknya, dokter menemukan pigmen hitam di dalamnya sejak 15 tahun lalu dan menetapkan bahwa wanita tersebut alergi terhadap tinta lama.

Dr. Christian Bryant, ahli hematologi di Rumah Sakit Royal Prince Alfred yang menangani kasus ini, kata CNN: “Dalam 99 dari 100 kasus, itu adalah limfoma.”

Kasus pertama dari jenisnya

Konvensi Tato London
Konvensi Tato London
gambar PA

Dokter mengatakan ini adalah pertama kalinya mereka mendengar kasus dimana kelenjar getah bening begitu dalam sehingga menyerupai gejala limfoma.

Dr. Bill Stebbins, kepala dermatologi kosmetik di Vanderbilt University Medical Center, mengatakan kepada CNN, “Kulit memiliki sel kekebalannya sendiri yang selalu memantaunya.” Ia menambahkan, pigmen warna tato mewakili benda asing yang telah diserap oleh sel kekebalan dan berpindah dari kulit ke kelenjar getah bening.

“Pigmennya terlalu besar untuk dimakan dan dicerna oleh sel,” kata Stebbins. “Itulah mengapa benda itu masih ada di sana, bahkan setelah sekian lama.” Namun, dokter tidak bisa menjelaskan mengapa wanita tersebut mengalami reaksi alergi terhadap tato tersebut.

Tato lebih populer dari sebelumnya

Tato lebih dicari dari sebelumnya. Menurut surat kabar Inggris The Telegraph, sekitar sepertiga orang dewasa muda di Inggris memiliki tato. Di Jerman, menurut lembaga penelitian YouGov, 28 persen anak berusia 25 hingga 34 tahun memakai perhiasan tubuh jenis ini.

Dr. Bruce Katz, rekan American Academy of Dermatology dan direktur Juva Skin and Laser Center di Manhattan, mengatakan kepada CNN, “Sangat penting untuk melakukan riset sebelum membuat tato: pastikan Anda pergi ke studio yang memiliki reputasi baik, dapatkan rekomendasi dari klien sebelumnya dan pastikan Anda menggunakan jarum sekali pakai dan tinta tersegel untuk sebisa mungkin menghindari infeksi.”

Result SDY