Bisakah DeepMind melakukan lebih dari sekadar “hanya” mempelajari permainan yang rumit? Google telah membuktikan hal ini di tempat “suci” miliknya: pusat datanya.
Selama ini startup DeepMind yang diakuisisi Google pada tahun 2014 lebih dikenal dari sektor gaming. Tim DeepMind melatih algoritmenya secara intensif menggunakan kecerdasan buatan (AI). Yang terpenting, pembelajaran mandiri melalui trial and error. Apa yang istimewa: AI hanya membutuhkan sedikit informasi dasar untuk mempelajari game seperti Arcade itu sendiri. Algoritme kemudian menentukan aturan permainan dan strategi terbaik untuk meraih kemenangan. Bagi mereka yang belum terbiasa dengan AI, perilaku ini sangat mengesankan. Omong-omong, juga bagi mereka yang sudah lama bekerja dengan AI. Algoritme DeepMind menjadi terkenal ketika menjadi pemain terbaik dalam permainan Go Tiongkok, mungkin permainan papan paling kompleks di dunia.
Meskipun semuanya mengesankan, tentu saja DeepMind dan Google tidak tertarik untuk mempelajari aturan mainnya sendiri. Anak perusahaan Google memberikan wawasan tentang apa yang dapat dicapai DeepMind AI dalam praktiknya di Kulturbrauerei Berlin pada hari Senin, di mana Badan Energi Jerman Untuk Festival teknis diundang Google menggunakan sistem tersebut untuk meningkatkan sistem pendingin pusat datanya. Hasilnya diharapkan: AI mampu meningkatkan apa yang dicapai para ahli manusia sejauh ini sebesar 40 persen.
AI mencapai hal ini karena tidak hanya bermain-main dengan tuas biasa atau menganggap remeh koneksi tertentu, jelas guru data DeepMind Jim Gao di Berlin. Sebaliknya, algoritme tersebut memeriksa 1.200 titik data berbeda dan mampu melakukan 20 tindakan berbeda. Hasilnya mempertanyakan banyak hal yang sebelumnya dianggap sebagai bukti dalam industri energi. “Kami menemukan hubungan yang belum pernah kami pertimbangkan sebelumnya,” lapor Gao. Misalnya, lebih efisien untuk menyebarkan beban komputasi ke beberapa perangkat. Atau aliran pendinginan yang lebih tinggi tidak selalu lebih baik.
Mengingat meningkatnya kebutuhan akan daya komputasi dan pendinginan, Google melihat wawasan yang diperoleh sebagai sebuah revolusi kecil. Tentu juga karena kehebatan teknologi DeepMind kini telah terbukti dalam praktik. Sedikit cerita out of the box: Di awal percobaan, tim AI harus membuat spesifikasi tertentu. Misalnya fungsi apa yang dibutuhkan, kapan dan bagaimana. Tanpa itu, AI menemukan jawabannya dengan cukup cepat: Cara paling efisien untuk menghemat energi adalah dengan mematikan semua perangkat. Yang sulit dibantah.
Ngomong-ngomong: Sebagai bagian dari “Tech Festival 17”, beberapa startup juga tampil untuk mendukung juri. Inilah para pemenangnya:
- Pemenang kategori Transisi Energi Perkotaan LebahBryte – Membangun kecerdasan energi dari Perancis. Startup ini telah mengembangkan solusi perangkat lunak berbasis cloud yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan konsumsi energi.
- Kategori Cleantech melawan perubahan iklim menang Teknologi hidrogen dari Erlangen. Teknologi perusahaan dimaksudkan untuk memungkinkan penyimpanan hidrogen yang aman dan andal.
- Pemenang kategori Produksi dan Manufaktur Masa Depan juga berasal dari Jerman: The Berlin startup Sicoya telah mengembangkan chip optik berbiaya rendah, hemat daya, dan dapat diskalakan untuk konektivitas server.
- Pemenang kategori Mobilitas bertemu dengan Transisi Energi Solusi Layanan Energi Termal Private Limited (TESSOL) India. Perusahaan telah membangun truk berpendingin bertenaga listrik berdasarkan teknologi penyimpanan panasnya.
- Kategori Platform dan Komunitas menang SAYA SOLberbagi Bangladesh: Dengan microgrid-nya, perusahaan rintisan ini ingin menghadirkan energi ke wilayah Bangladesh yang belum terhubung dengan jaringan listrik dan memungkinkan perdagangan lokal dari energi yang dihasilkan.
- Pemenang kategori Sustainable Future For All berasal dari Nigeria. ColdHub mengembangkan sistem pendingin modular “plug & play” yang dapat dioperasikan dengan energi surya dari jaringan listrik yang ada dan menawarkan kepada petani opsi untuk menagih penggunaan melalui sistem bayar sesuai penggunaan.