Kesepakatan Theresa May gagal. Untuk ketiga kalinya.
House of Commons, Gambar PA melalui Getty Images

House of Commons (Dewan Rakyat) Inggris sekali lagi menolak kesepakatan Brexit yang diajukan Perdana Menteri Theresa May. Pada Jumat sore, 344 anggota parlemen memberikan suara menentangnya. 286 mendukung. May sebelumnya telah menawarkan untuk mengundurkan diri jika parlemen menyetujui kesepakatannya.

Sekelompok anggota parlemen Konservatif yang pro-Brexit dan memberikan suara menentang kesepakatan May pada dua pemungutan suara sebelumnya, kali ini berpihak pada perdana menteri. Namun, baik Partai Buruh yang beroposisi dan DUP Irlandia Utara, yang mendukung pemerintahan konservatif May, tetap pada suara “tidak”.

Perjanjian penarikan diri telah disetujui, namun tidak disertai dengan deklarasi politik mengenai hubungan masa depan dengan UE. Menurut pemerintah, mereka harus memenuhi persyaratan yang dinegosiasikan dengan UE untuk perpanjangan tanggal Brexit hingga 22 Mei tanpa meratifikasi perjanjian tersebut secara keseluruhan.

Komisi UE sekarang melihat kemungkinan terjadinya Brexit yang tidak teratur

Usai pemungutan suara, Theresa May mengatakan dia ingin terus memperjuangkan Brexit yang tertib. Pada hari Senin, House of Commons akan melakukan pemungutan suara lagi mengenai opsi Brexit yang sedang dibahas. Komisi UE mengatakan pihaknya kini mempertimbangkan kemungkinan terjadinya Brexit yang tidak menentu. Oleh karena itu, Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk telah mengumumkan pertemuan puncak khusus mengenai Brexit pada 10 April.

Baca juga: Ketakutan Inggris: Profesor Cambridge menjelaskan bagaimana ketakutan akan dominasi Jerman memicu Brexit

Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon dari kelompok separatis SNP mengatakan di Twitter bahwa May sekarang harus menerima bahwa kesepakatannya dengan UE tidak memiliki peluang. Dia mendukung referendum kedua atau penarikan Pasal 50, yang secara resmi memulai proses Brexit.

May kini harus berangkat ke Brussel sebelum 12 April untuk merundingkan perpanjangan lebih lanjut keluarnya negara tersebut. Jika berhasil, Inggris harus mengambil bagian dalam pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Mei. Jika tidak, maka akan terjadi hard Brexit, yaitu Inggris akan meninggalkan UE tanpa kesepakatan. Hanya perjanjian Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang akan berlaku, yang menurut banyak ahli, akan menyebabkan gejolak ekonomi drastis di pulau tersebut dan daratan utama.

jk

Angka Sdy