Militer AS sedang mengerjakan sistem kamuflase dan pakaian baru untuk melindungi tentara dalam peperangan di masa depan, menurut seorang jenderal senior.
Kepala Staf Angkatan Darat AS Mark Milley mengatakan kepada Komite Pertahanan pada hari Selasa Dewan Perwakilan Rakyat, Angkatan Darat Amerika Serikat”menginvestasikan banyak uang dalam sistem kamuflase inovatif, baik untuk individu maupun kendaraan.”
Dalam pertempuran di masa depan, akan lebih sering terjadi “unit-unit terisolasi dan terkoyak”. Hal ini secara drastis akan mengurangi peluang tentara untuk bertahan hidup. “Kami tahu betapa bagusnya sistem kayu ek musuh. Setelah target teridentifikasi, target tersebut dapat dengan mudah dihantam dengan amunisi presisi,” kata Milley. “Itulah mengapa sistem kamuflase yang memblokir sinyal listrik dan radiasi panas sangatlah penting. Di saat konflik baru antara negara-negara besar internasional, militer AS ingin memastikan bahwa tentaranya terlindungi secara memadai dalam pertempuran.
Sensor termal modern menimbulkan ancaman besar bagi tentara
Salah satu ancaman terbesar di lapangan adalah sensor termal, kata penembak jitu Angkatan Darat AS kepada Business Insider. Perangkat baru ini mampu mengukur perbedaan suhu antara tubuh manusia dan lingkungannya.
“Tidak memancarkan panas mungkin merupakan tantangan terbesar bagi penembak jitu, terutama dengan adanya teknologi baru,” kata David Smith, instruktur penembak jitu di Pangkalan Angkatan Darat Fort Benning di Georgia. Meskipun mudah bagi penembak jitu untuk bersembunyi dari mata telanjang, namun semakin sulit untuk menghindari deteksi oleh sensor panas.
LIHAT JUGA: Raksasa senilai $440 juta: Senjata baru militer AS tidak seperti senjata sebelumnya
Angkatan Darat AS sedang menguji sistem kamuflase baru untuk tentara dan kendaraan
Milley tidak memberikan rincian apa pun tentang metode kamuflase baru tersebut. Tapi bisa jadi itu adalah Sistem Jaring Kamuflase Ultra-Ringan (ULCANS) baru dan Sistem Ghillie yang Ditingkatkan (IGS) yang dikembangkan untuk penembak jitu.
ULCANS, yang dikembangkan oleh Fibrotex, adalah sejenis terpal yang melindungi tentara dari penglihatan malam, pencitraan termal, dan radar. Tahun lalu, Angkatan Darat A.S. memberikan Fibrotex kontrak jutaan dolar untuk sistem tersebut.
IGS adalah pakaian kamuflase modern dan saat ini sedang dalam tahap pengujian. Senjata ini diharapkan dapat menggantikan Flame Resistance Ghillie System (FRGS) yang lebih tua, sebuah pakaian siluman yang saat ini dikenakan oleh penembak jitu Angkatan Darat. Masih belum jelas apakah kamuflase baru ini juga akan berfungsi melawan sensor panas.
Teks ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Nora Bednarzik.