Teman Minum Alkohol Milenial
stok foto

Karena alasan biologis, wanita umumnya dapat mentoleransi alkohol jauh lebih sedikit dibandingkan pria. Akibatnya, perempuan lebih sedikit minum di masa lalu. Namun, sebuah penelitian tahun lalu menunjukkanbahwa konsumsi alkohol di kalangan perempuan semakin mendekati konsumsi laki-laki.

Namun, fakta bahwa efeknya tidak terlalu parah pada otak perempuan dibandingkan pada otak laki-laki, sebuah penelitian sekarang menunjukkan des Perguruan Tinggi Eropa Neuropsikofarmakologi. Sebelas pria dan 16 wanita berusia antara 23 dan 28 tahun, yang perilaku minumnya tidak termasuk dalam kategori pecandu alkohol, ikut serta dalam penelitian ini. Namun, seluruh peserta melaporkan perilaku minum selama sepuluh tahun terakhir termasuk dalam kategori peminum “berat”. Mereka yang melaporkan penyalahgunaan alkohol berperan sebagai kelompok kontrol.

Perbedaan aktivitas listrik dan kimia otak

Para peneliti mengukur aktivitas listrik dan kimia di otak peserta dan menemukan beberapa perbedaan antara pria dan wanita yang minum alkohol secara teratur. Mereka menemukan bahwa terdapat perbedaan aktivitas reseptor neurotransmitter Asam γ-aminobutyric, yang biasanya bertanggung jawab untuk menghambat aktivitas otak dan berperan penting dalam mengendalikan kecemasan. Reseptor ini juga diduga berperan dalam depresi.

Outi Karree, penulis studi tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Secara keseluruhan, penelitian kami menunjukkan bahwa alkohol menyebabkan perubahan yang lebih nyata dalam transmisi saraf listrik dan kimia pada pria. Ada dua jenis reseptor asam γ-aminobutyric, A dan B. Long Konsumsi alkohol dalam jangka waktu tertentu mempengaruhi transmisi saraf pada pria pada kedua tipe tersebut, namun pada wanita hanya pada tipe A. Hal ini merupakan kebalikan dari apa yang mereka harapkan.

Para peneliti mengatakan bahwa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa reseptor A mempengaruhi perilaku minum dan reseptor B mempengaruhi keinginan akan alkohol. Jadi hasilnya mungkin menjelaskan alasannya Pria dua kali lebih mungkin menjadi pecandu alkohol. Itu menunjukkan sebuah studi tentang Institut Kesehatan Nasional (NIH)sebuah badan dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Temuan ini mungkin memberikan petunjuk baru tentang efek alkohol

Hasil penelitian ini sekarang dapat membantu untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengobatan terhadap penyalahgunaan alkohol. Hal ini juga dapat menjelaskan mengapa kedua jenis kelamin tersebut pertama kali minum alkohol, bagaimana mereka bereaksi terhadap alkohol dan mengapa mereka menjadi kecanduan. Namun, karena penelitian ini belum diuji, hasilnya awalnya dianggap sebagai penelitian awal.

Data HK Hari Ini