Berkat jejaring sosial dan pelacakan GPS, pengumpulan, penyimpanan, dan penyalahgunaan data dalam jumlah besar kini menjadi mudah. Setiap foto yang diunggah dan setiap riwayat obrolan secara teoritis dapat dibaca.
Kremlin sekarang ingin menghentikannya. Perubahan undang-undang ini dimaksudkan untuk melarang tentara Rusia mempublikasikan gambar dan data tertentu di Internet di masa depan. kata Kementerian Pertahanan negara itu. Menurut Moskow, teroris tidak mungkin lagi melacak tentara dan mengungkap rencana strategis tentara Rusia.
Rancangan undang-undang untuk mengamankan “individu, masyarakat dan negara”.
Larangan tersebut telah lama berlaku bagi pegawai dinas rahasia domestik FSB, dan kini akan diperluas ke tentara Rusia. Perubahan yang direncanakan dalam undang-undang tersebut melarang tentara profesional untuk mempublikasikan “informasi apa pun (di Internet) yang menarik kesimpulan tentang masa kerja, tindakan resmi, dan penempatan.”
Karena organisasi teroris dan dinas rahasia negara lain berulang kali menyalahgunakan data, tindakan ini diperlukan menurut Kementerian Pertahanan sekarang mutlak diperlukan. Jika tidak, data internet tentara akan terus digunakan untuk mengacaukan “situasi politik dan sosial dalam negeri di berbagai wilayah di dunia”. Oleh karena itu, perubahan pedoman hukum meningkatkan “keamanan informasi individu, masyarakat dan negara”.
Konsep ini menunjukkan masalah yang lebih dalam di Rusia: hilangnya kendali pemerintah. Kremlin tidak dapat lagi mempengaruhi siapa di kalangan militer yang membagikan apa, kapan, dan di mana di Internet, dan yang terpenting, siapa yang mengakses informasi ini untuk mengeksploitasinya demi tujuan mereka sendiri. Larangan ini kemungkinan hanya berfungsi sebagai semacam mekanisme kontrol bagi Vladimir Putin dan bukan untuk mengamankan “individu, masyarakat, dan negara”.
RUU baru ini mengikuti rencana Departemen Pertahanan yang diterbitkan pada bulan Juni yang mewajibkan calon tentara untuk melaporkan profil media sosial mereka. Namun, tidak ada larangan umum terhadap ponsel pintar atau penggunaan jejaring sosial.