Putin_Gambar
Daniel Biskup/GAMBAR

Menurut pernyataannya sendiri, pemerintah Rusia melakukan kontak dengan tim kandidat Partai Republik Donald Trump selama kampanye pemilu AS.

“Ada kontak,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov kepada kantor berita Interfax pada hari Kamis. Namun sejauh ini belum ada rincian mengenai isi pertukaran tersebut. Namun kerja sama akan terus berlanjut.

Hillary Clinton menyebut Trump boneka Putin

Selama kampanye pemilu, Clinton menuduh Donald Trump memiliki kontak dengan pemerintah Rusia. Selain itu, pihak berwenang AS menyalahkan Rusia atas serangan peretas terhadap Partai Demokrat.

Harapan pada akhirnya mati, namun Ryabkov meredam harapan bahwa Rusia dan AS bisa menjadi lebih dekat berkat terpilihnya Trump. Selama kampanye pemilu, banyak orang kepercayaan Trump yang sangat kritis terhadap Rusia.

Tampaknya Perang Dingin kembali muncul, meski Clinton sebenarnya dinilai menganjurkan kebijakan luar negeri yang keras terhadap Rusia. Pernyataan baru-baru ini juga menimbulkan kecurigaan bahwa situasi dengan Hillary Clinton telah meningkat, juga karena Putin sangat memuji Trump, dan menggambarkannya sebagai orang yang “berbakat”.

Kecenderungan Putin terhadap Trump seharusnya sudah dipikirkan sebelumnya

Pilihan Putin terhadap Trump tidak mencerminkan Trump sebagai seorang negarawan, namun hal ini harus dilihat sebagai tanda kehati-hatian. Presiden Rusia idealnya ingin memiliki sekutu. Setidaknya seseorang yang menahan diri dalam hal kebijakan luar negeri. Pasca krisis Krimea yang disebabkan oleh Rusia, hubungan kedua negara tidak lagi baik satu sama lain.

Inti dari pernyataan Ryabkov adalah pasti ada pembicaraan dengan Rusia, meski Trump saat itu membantahnya. Apakah panggilan telepon tersebut terkait dengan transaksi keuangannya?

Trump mendapatkan hampir semuanya tidak ada bank AS lebih merupakan pinjaman, oleh karena itu ada spekulasi bahwa calon presiden Amerika Serikat bisa saja meminjam uang dari bank-bank yang terhubung dengan Rusia.

Jika anggapan tersebut ternyata benar, maka informasi tersebut akan menjadi konflik kepentingan yang dapat menimbulkan banyak kontroversi di Gedung Putih di kemudian hari.