Saat mencari vaksin corona, banyak orang melirik perusahaan Jerman. Industri ini juga berharap perhatian ini akan menghasilkan lebih banyak uang untuk bioteknologi.
Perusahaan-perusahaan bioteknologi Jerman semakin menjadi fokus dalam perlombaan mendapatkan vaksin untuk melawan virus corona baru. Krisis Corona dapat semakin mendorong internasionalisasi industri bioteknologi dalam negeri, sebagaimana dibuktikan oleh studi baru yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen EY bekerja sama dengan asosiasi industri BIO Deutschland.
“Banyak perusahaan bioteknologi Jerman saat ini bekerja keras dalam bidang diagnostik, vaksin, dan terapi melawan virus corona baru,” kata Oliver Schacht, presiden BIO Jerman. “Jika sebuah perusahaan Jerman benar-benar mencapai sebuah terobosan, hal ini tentu akan membawa visibilitas internasional yang lebih besar – dan dapat membantu industri mencapai percepatan pertumbuhan lebih lanjut.”
Lebih dari 60 proyek di Jerman, Austria dan Swiss
Perusahaan bioteknologi Biontech yang berbasis di Mainz dan Curevac yang berbasis di Tübingen baru-baru ini menjadi berita utama. Dalam penelitiannya, keduanya mengandalkan vaksin berdasarkan apa yang disebut messenger RNA (mRNA). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan sel manusia informasi untuk menghasilkan protein dan dengan demikian melawan patogen. Pekan lalu, Biontech mendapat lampu hijau dari Paul Ehrlich Institute untuk studi klinis pertama vaksin corona di Jerman. Curevac ingin membawa vaksinnya ke uji klinis pada manusia pada awal musim panas.
Perusahaan bioteknologi Amerika, Moderna, yang juga berspesialisasi dalam vaksin mRNA, memulai studi klinis pertama di dunia pada pertengahan Maret. Menurut penelitian EY, terdapat lebih dari 60 proyek perusahaan di Jerman, Austria, dan Swiss yang mengerjakan solusi untuk Covid-19, mulai dari diagnostik hingga vaksin dan obat-obatan.
61 persen pembiayaan hanya untuk satu perusahaan
Biontech juga menonjol dalam putaran pendanaan industri bioteknologi Jerman tahun lalu. Pembiayaan perusahaan yang berbasis di Mainz sebesar 290 juta euro musim panas lalu, dua pertiganya berasal dari investor baru, menyumbang 61 persen dari total volume pembiayaan industri lokal. Penjualan di industri bioteknologi Jerman meningkat sepuluh persen menjadi 4,87 miliar euro pada tahun 2019, dan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D) meningkat lebih dari seperlima menjadi 1,79 miliar euro.
“Terutama peningkatan besar dalam belanja penelitian dan pengembangan merupakan pertanda baik. Di masa lalu, industri bioteknologi Jerman jarang berhasil menghadirkan tenaga kuda yang ada ke jalan raya,” jelas penulis studi dan kepala Pusat Ilmu Hayati Jerman EY, Siegfried Bialojan. Pandemi virus corona saat ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan pendekatan yang menjanjikan kepada pasien secara efisien dan secepat mungkin.