London Inggris Inggris DE shutterstock_305195807
Iakov Kalinin/Shutterstock

Menurut para ekonom, keputusan Brexit oleh pengadilan tertinggi Inggris tidak akan menghalangi negara tersebut untuk meninggalkan UE. Namun, para ahli yakin negosiasi bisa tertunda. Menyusul keputusan Pengadilan Tinggi di London, Parlemen Inggris harus mempunyai suara mengenai deklarasi penarikan diri dari Uni Eropa (UE). Perusahaan-perusahaan Jerman tampak gelisah.

“Pengadilan tidak membatalkan Brexit, dan pemerintah juga tidak akan membatalkan Brexit,” kata Carsten Brzeski, kepala ekonom ING-Diba. Ulrich Kater, kepala ekonom Dekabank, berpendapat serupa. Bahkan jika Perdana Menteri Inggris, Theresa May, perlu mendapatkan persetujuan Parlemen sebelum menyatakan negaranya keluar dari UE, “pemerintah akan melakukan negosiasi untuk hard Brexit”. Jörg Krämer, Kepala Ekonom Commerzbank, juga berasumsi bahwa London akan terus memilih jalur hard Brexit – yang berarti negara tersebut juga akan meninggalkan pasar tunggal UE.

Sebaliknya, bos Ifo Clemens Fuest sedikit lebih percaya diri. Pemerintah Inggris sekarang harus menjelaskan kepada anggota parlemen bagaimana mereka membayangkan hubungan dengan UE setelah penarikan diri dari Uni Eropa. Hal ini dapat menyebabkan “suara-suara yang menolak ‘hard Brexit’ dan menginginkan agar perekonomian Inggris dikaitkan sedekat mungkin dengan pasar tunggal Eropa semakin bertambah.”

Namun, para ekonom percaya bahwa pembalikan referendum Brexit tidak mungkin dilakukan. “Jin yang dibiarkan keluar dari masa referendum tidak akan pernah bisa ditangkap kembali,” kata Brzeski. Pengadilan Tinggi di London menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak mempertanyakan referendum meninggalkan UE.

Jalan menuju Brexit “dengan tanda tanya baru,” kata kepala perdagangan luar negeri di Asosiasi Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK), Volker Treier, dalam sebuah pernyataan. Tanpa kejelasan dan prediktabilitas, perekonomian akan semakin menghambat investasi dibandingkan sebelumnya. “Akan sangat penting bagi perekonomian kedua belah pihak agar pemerintah Inggris mengetahui apa yang diinginkannya melalui mosi pada akhir Maret.”

Namun, Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel (SPD) memperingatkan bahwa Brexit tidak boleh hanya dilihat sebagai sebuah bahaya. Dalam negosiasi keluarnya London dari UE, dapat dicapai pula hasil yang dapat menjadi contoh Eropa dua kecepatan. Atau sebagai contoh bagi negara-negara UE di masa depan yang jauh seperti Rusia, Turki atau Ukraina. Pada saat yang sama, kesatuan moneter harus diperkuat.

Investor di pasar saham Jerman bereaksi dengan tenang. Dax naik 0,17 persen menjadi 11,565.11 poin pada tengah hari. Pasca keputusan tersebut, nilai tukar pound Inggris turun menjadi 1,2455 dolar AS. Sebelum keputusan tersebut diambil, pound masih diperdagangkan di atas angka $1,25.

(dpa)

Data SDY