Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat pidato Tahun Barunya pada 1 Januari 2019.
Gambar GettyDia melakukannya lagi: Pada awal minggu ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melakukan perjalanan ke Beijing dengan kereta khusus untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Baru pada awal bulan Januari Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia berharap dapat mengumumkan tanggal yang lebih tepat untuk pertemuan kedua dengan Kim Jong-un “mungkin dalam waktu yang tidak lama lagi”. Ini adalah pertemuan keempat Kim Jong-un dengan Tiongkok dalam sepuluh bulan terakhir. Waktu yang dipilih untuk pertemuan dengan Tiongkok kemungkinan besar didasarkan pada strategi yang dipikirkan dengan matang oleh Pyongyang.

Kim Jong-un ingin menunjukkan kepada Trump bahwa ia punya alternatif lain

Kim Jong-un melakukan perjalanan ke Beijing dengan kereta khusus untuk bertemu dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping.
Kim Jong-un melakukan perjalanan ke Beijing dengan kereta khusus untuk bertemu dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping.
Reuters

“Dengan pertemuan di Tiongkok, Kim Jong-un ingin meyakinkan dirinya sendiri mengenai posisi Xi Jinping dan menunjukkan kepada Trump bahwa ia memiliki alternatif selain AS. “Ini menciptakan dasar yang lebih baik untuk negosiasi bagi Korea Utara,” kata Hannes B. Mosler dari Institute for Korean Studies di Free University of Berlin dalam sebuah wawancara dengan Business Insider. Pertemuan antara Kim dan Xi sengaja dipilih sebelum pertemuan dengan Trump.

Trump dan Kim bertemu pertama kali pada Juni tahun lalu. Korea Utara telah berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi. Kim kemudian berulang kali mengancam akan menghidupkan kembali program nuklirnya jika AS tidak mencabut sanksinya; misalnya dalam pidato Tahun Barunya. Sebelum dan sesudah pertemuan pertama dengan Trump, Kim Jong-un bertemu dengan presiden Tiongkok.

Pakar: Tiongkok dan Korea Utara mendapat manfaat dari pembicaraan ini

Sekalipun Tiongkok lebih kuat dan berpengaruh, menurut pakar tersebut, pembicaraan dengan Korea Utara berlangsung setara. Tiongkok adalah mitra penting bagi Korea Utara. Kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dari perundingan tersebut, kata Mosler. Pendekatan mereka sangat konstruktif: “Tiongkok tidak terlibat langsung dalam perundingan dan belum terlibat. Namun, Tiongkok sangat penting dalam perundingan yang diharapkan nantinya mengarah pada pembentukan rezim perdamaian,” kata pakar Korea Utara tersebut.

Tiongkok tertarik untuk memberikan suara di wilayah tersebut. Selain itu, Korea Utara adalah penyangga geostrategis bagi Tiongkok dalam kaitannya dengan AS. Pertemuan tersebut menghasilkan keuntungan lebih lanjut bagi Tiongkok: Menurut pakar tersebut, negara tersebut dapat menggunakan hubungan baik dengan Korea Utara sebagai argumen dalam negosiasi saat ini mengenai kemungkinan diakhirinya perselisihan dagang antara AS dan Tiongkok.

LIHAT JUGA: Trump Mungkin Membuat Kesalahan Fatal dalam Negosiasi Nuklir Korea Utara

Menurut Mosler, dampak ini tidak bisa disamakan dengan apa yang terjadi di Korea Utara. Ketika AS beralih ke Korea Selatan sebelum dan sesudah pembicaraan dengan Korea Utara, Kim bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi. Tiongkok adalah mitra penting dan kuat bagi Korea Utara.

uni togel