Albert Einstein
Gambar Keystone/Getty

Hampir semua orang mengetahui teori relativitas Albert Einstein – namun hampir tidak ada yang bisa menjelaskannya. Beberapa orang mungkin masih mengetahui bahwa teori yang sangat kompleks ini ada hubungannya dengan ruang, waktu, dan gaya gravitasi. Namun, rincian sebenarnya di balik teori relativitas, yang dirumuskan Einstein pada awal abad ke-20, telah menjadi subjek banyak kosmolog, fisikawan, dan pakar lain di bidang tersebut sejak diterbitkan.

Teori relativitas telah mampu bertahan dalam berbagai ujian selama beberapa dekade terakhir. Namun, hal tersebut tidak dapat menjelaskan beberapa misteri alam semesta kita, termasuk energi gelap yang menyebabkan alam semesta mengembang.

Namun hingga saat ini, belum ada teori yang sebanding atau bahkan bersaing mengenai subjek ruang dan waktu yang secara bersamaan – setidaknya sebagian – memberikan informasi mengenai subjek seperti gaya gravitasi, lubang hitam, atau perluasan alam semesta. Dalam sebuah studi baru yang baru-baru ini diterbitkan di Jurnal “Astronomi Alam”. terbit, tim peneliti dari Durham University di Inggris berhasil mengembangkan alternatif teori Einstein dengan menggunakan superkomputer.

Mengapa simulasi superkomputer mengubah teori relativitas Einstein

Dengan menggunakan apa yang disebut superkomputer, para ilmuwan Inggris berhasil menciptakan simulasi kosmos. Hal istimewanya adalah yang digunakan bukanlah teori relativitas klasik, melainkan teori bunglon, yang juga dikenal sebagai gravitasi f(R).

Perbedaan utama dengan teori Einstein adalah gravitasi menurut teori ini, sesuai dengan namanya, bersifat variabel dan tidak konstan seperti menurut Einstein. Menurut penelitian, perubahan gaya gravitasi bergantung pada kepadatan materi. Simulasi yang dilakukan berdasarkan asumsi ini menunjukkan bahwa galaksi, seperti Bima Sakti, juga dapat terbentuk berdasarkan hukum gravitasi yang berbeda-beda. Hasil ini mendukung teori bunglon, namun masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Menurut tim peneliti, teori baru ini juga dapat membantu di masa depan untuk memahami bagaimana tepatnya dan dalam kondisi apa alam semesta mengembang dan apakah energi gelap benar-benar berperan.

Tapi bagaimana dengan teori relativitas Einstein? Apakah sekarang mungkin dianggap ketinggalan jaman atau bahkan salah? Jawaban atas pertanyaan ini adalah: belum tentu. Para peneliti sepakat bahwa teori relativitas umum tidak harus salah, namun mungkin saja itu bukan satu-satunya teori yang benar.

Teleskop radio terbesar di dunia akan segera memberikan klarifikasi

Mengenai teori gravitasi baru, banyak eksperimen yang harus dilakukan di masa depan untuk mengumpulkan hasil dan bukti yang lebih meyakinkan. Langkah selanjutnya yang direncanakan oleh para ilmuwan Inggris adalah melakukan observasi dengan teleskop Square Kilometer Array, teleskop radio terbesar di dunia. Saat ini masih dalam tahap pembangunan. Inisiatif penelitian ini dan lainnya diharapkan akan memberikan lebih banyak pencerahan mengenai masalah ini di tahun-tahun mendatang, yang mungkin akan menjadi kepentingan Albert Einstein.

Data Sidney