Robert O’Neill
Jason Merritt/TERM/Getty Images

Rencana Presiden AS Donald Trump menggelar parade militer di Washington DC terus menuai kritik dari para ahli.

Jurnalis Prancis Sylvie Kauffmann menunjukkan bahwa parade Hari Bastille, yang dijadikan model oleh Trump, adalah tradisi panjang yang dimulai pada tahun 1880-an. “Umur panjang dan tradisi mereka memiliki beberapa alasan historis – mungkin selain motivasi Trump,” tulis Kauffmann di Twitter.

Rencana Trump juga mendapat perlawanan dari militer AS. John Kirby, pensiunan laksamana dan mantan juru bicara Negara dan Pertahanan di bawah Presiden Barack Obama, menyebut rencana tersebut “sedikit di bawah level kami.”

Parade militer adalah “omong kosong dunia ketiga”

Robert O’Neill, mantan Navy SEAL yang diyakini telah membunuh Osama Bin Laden dalam Operasi Tombak Neptunus pada tahun 2011, juga berkomentar di Twitter tentang kemungkinan parade militer di Washington.

O’Neill menyebut parade tersebut sebagai “omong kosong dunia ketiga”. Militer AS “berdiri”, “menghalangi” dan “melawan”. “Akhiri perdebatan ini,” tuntut O’Neill.

Beberapa saat kemudian dia membandingkan operasi Amerika “Thunder Run” dari tahun 2003 dengan parade militer. Namun, pengguna Twitter lainnya kemudian menuduh O’Neills berusaha tetap relevan melalui kontroversi.

O’Neill berjuang dengan masalah keuangan

Setelah pensiun secara sukarela dari militer pada tahun 2012, O’Neill belum menyelesaikan masa kerja yang disyaratkan yang memungkinkannya menerima pensiun. Pada bulan Februari 2013, majalah Amerika “Esquire” melaporkan tentang kesulitan keuangan orang yang membunuh Osama bin Laden – tapi tanpa menyebut nama O’Neill.

Namun, namanya diubah beberapa saat kemudian Blog militer “Sofrep” diterbitkanyang ingin memprotes pelanggarannya terhadap keheningan Navy Seals.

Namun, O’Neill kini telah membuktikan dirinya sebagai pembicara motivasi dan kontributor saluran berita Amerika FoxNews. Tahun lalu ia menerbitkan bukunya “The Operator: How I Killed Osama Bin Laden”.

Live HK