Google menyajikan laporan baru untuk proyek Mobil Self-Driving dan dalam prosesnya memberikan banyak wawasan menarik tentang perkembangan yang tidak terlalu jelas. Antara lain, pusat data Google digunakan untuk mensimulasikan rute yang pada kenyataannya hampir mustahil untuk dijangkau dan untuk membantu para insinyur mengoptimalkan algoritma untuk kendaraan.
Secara keseluruhan, saat ini hanya terdapat sedikit kendaraan yang benar-benar dapat mengemudi sendiri di jalan umum Amerika. 22 SUV Lexus RX450h sedang mengerjakan proyek ini – 15 di lokasi kantor pusat Google di Mountain View, California, dan 7 di Austin, Texas. Selain itu, total ada 33 prototipe (26 dan 7) di kedua kota tersebut.
Secara keseluruhan, kendaraan tersebut telah menempuh jarak hampir 2,5 juta kilometer dalam beberapa tahun terakhir. 1,4 juta kilometer di antaranya sebenarnya dikendalikan secara mandiri dan hanya melalui perangkat lunak kendaraan, sekitar 990.000 kilometer diselesaikan di bawah kendali pengemudi. Kendaraan yang dimaksud saat ini melaju sekitar sepuluh hingga lima belas ribu kilometer per minggu.
Segala perubahan yang nantinya akan ditransfer ke perangkat lunak kendaraan sebenarnya juga diuji di lingkungan virtual ini. Jika beberapa pengujian menunjukkan, misalnya, bahwa kendaraan self-driving dapat berperilaku lebih baik dalam situasi tertentu, situasi nyata ini dapat diatasi dengan parameter tambahan. Dengan cara ini, kondisi cuaca dan jalan atau perubahan jumlah kendaraan yang terlibat dalam situasi tersebut dapat diperhitungkan pada tahap awal dalam skenario kemungkinan atau risiko.
Menurut Google, keuntungan khususnya adalah bahwa simulator mengemudi mendapatkan akses ke data kilometer rute nyata dan data kilometer rute virtual murni dan dapat memanggil keduanya secara permanen dan memasukkannya ke dalam penghitungan. Jika perangkat lunak kendaraan jalan raya kemudian diperbarui, perubahan baru tersebut dapat dibandingkan dengan simulasi manuver mengemudi sebelumnya atau perilaku kendaraan yang direncanakan dan diperiksa kesesuaian praktisnya.
Test driver bahkan memainkan peran khusus dalam simulasi berkendara. Perangkat lunak kendaraan yang saat ini digunakan tampaknya mencatat dengan tepat situasi di mana pengemudi harus menghentikan penggerak yang benar-benar otonom dan melakukan intervensi secara manual. Situasi ini dianalisis dan digunakan untuk simulasi situasi lebih lanjut.