transit survei planet ekstrasurya satelit tess planet bintang ilustrasi teleskop nasa
NASA

Teleskop baru badan antariksa Amerika NASA disebut Tess dan dimaksudkan untuk menggantikan teleskop luar angkasa Kepler. Misi tersebut dimulai hampir setahun yang lalu dengan tujuan mendeteksi exoplanet lebih lanjut. Kini, dengan menggunakan data dari Tess, para astronom telah menemukan sebuah eksokomet yang mengorbit bintang asing, melaporkan Peneliti.

Analisis data akan dipublikasikan di jurnal spesialis “Astronomie & Astrophysics”. Versi awal dapat ditemukan di server dokumen Arxiv dapat dilihat.

Eksokomet ditemukan di kurva cahaya bintang asing

Sebuah fitur khusus: penemuan ini dilakukan dalam kurva cahaya broadband sebuah bintang. Kejadian cahaya yang diamati cocok dengan kurva cahaya komet yang ditemukan oleh astrofisikawan Alain Lecavelier des Etangs, Alfred Vidal-Madja dan Roger Ferlet pada tahun 1999 dihitung terlebih dahulu.

Dengan bantuan teleskop luar angkasa, perubahan kecil pada cahaya bintang yang mengorbit, peredupan yang nyaris tak terlihat, kini dapat dideteksi. Setiap kali sebuah planet mengorbit bintang asing tersebut dan melewatinya seperti yang terlihat dari Bumi, planet ekstrasurya tersebut sedikit meredupkan cahaya bintangnya. Perubahan singkat pada kurva cahaya inilah yang dapat kita lihat di planet ini. Metode tersebut disebut metode transit.

Eksokomet yang baru ditemukan mengorbit bintang aneh yang baru ditemukan pada tahun 2008 Pelukis Betayang berjarak sekitar 63 tahun cahaya dari Bumi.

Para astronom memperkirakan kurva cahaya 20 tahun lalu

Astronom lain telah menemukan bukti eksokomet di luar Beta Pictoris dan bintang lain menggunakan instrumen yang disebut spektrograf. Namun kurva cahaya yang kini ditemukan merupakan bukti nyata karena bentuknya juga diprediksi oleh astronom lain 20 tahun lalu. Kurva cahaya yang ditemukan para peneliti cocok dengan model komputer yang dibuat pada saat itu.

Baca juga: Teleskop luar angkasa NASA mengambil foto fenomena yang sangat langka.

Para ilmuwan kemudian menggabungkan data ini dengan observasi lain yang memungkinkan mereka menentukan parameter eksokomet.

Teleskop Tess lebih cocok

Para peneliti juga menemukan kurva cahaya yang lebih kecil dan serupa yang kemungkinan merupakan lebih banyak eksokomet. Namun, karena ukurannya yang jauh lebih kecil, lebih sulit untuk menentukan bentuk dan ukuran ekornya secara pasti.

Teleskop Kepler juga mampu mengamati kurva cahaya tersebut dari tiga eksokomet. Penerusnya, teleskop Tess, dikatakan lebih cocok untuk deteksi.

Sidney hari ini