flyssband DE shutterstock_215958451
Fotografee.eu/Shutterstock

Perusahaan-perusahaan menengah Jerman melihat diri mereka siap bersaing dengan pesaing dari luar negeri. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah mendapat manfaat dari apa yang mereka anggap sebagai kondisi lokasi yang baik di Jerman, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh bank pembangunan milik negara KfW, yang tersedia untuk Badan Pers Jerman. Daya saing mereka meningkat, juga berkat melemahnya euro. Lebih dari 2.200 perusahaan menengah di sepuluh negara industri dan negara berkembang disurvei untuk Indikator Persaingan KfW.

Menurut KfW, perusahaan kecil dan menengah dari Jerman menempati posisi terdepan dalam daya saing internasional tahun ini, setelah menempati posisi kedua pada tahun 2014. Hal ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan lapangan kerja di Jerman, kata Jörg Zeuner, kepala ekonom KfW. Lebih dari dua pertiga pekerjaan di Jerman berada di perusahaan skala menengah.

Menurut penelitian tersebut, perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di negara-negara lain merasakan dampak yang jauh lebih besar akibat kurangnya infrastruktur, ketidakstabilan politik, korupsi atau masalah pendanaan. Menurut informasi, perusahaan-perusahaan menengah Amerika mengeluhkan antara lain infrastruktur yang tidak memadai dan tingkat birokrasi yang tinggi. Perusahaan-perusahaan di Brazil menilai situasi ini adalah yang terburuk. Negara ini berada dalam resesi yang parah, dan dari sudut pandang perusahaan juga terdapat birokrasi yang besar dan ketidakstabilan politik.

Namun, perusahaan skala menengah di Jerman juga melihat potensi perbaikan: menurut mereka, pengurangan birokrasi harus terus didorong, dan pajak serta bea masuk masih dianggap terlalu tinggi. Selain itu, banyak masyarakat yang khawatir akan kekurangan pekerja terampil.

Mereka yang disurvei di Jerman menilai perkembangan perusahaan mereka lebih baik dibandingkan dua tahun lalu. Mereka melihat kekuatan mereka dalam kualitas, inovasi dan pelayanan. Pada saat yang sama, mereka secara tidak langsung mendapat manfaat dari kebijakan moneter ultra-longgar Bank Sentral Eropa, yang menyebabkan euro kehilangan kekuatan dibandingkan mata uang lainnya. Akibatnya, produk “Made in Germany” menjadi lebih murah di pasar dunia.

Perusahaan-perusahaan menengah dari negara-negara euro lainnya seperti Perancis, Spanyol dan Italia juga mendapat manfaat dari efek mata uang ini. Secara keseluruhan, Spanyol dan Perancis telah mengejar ketinggalan dalam hal daya saing dan berada dalam posisi yang jauh lebih baik dibandingkan dua tahun lalu. Italia mengalami kemajuan yang sedikit lebih lambat, namun arahnya tepat, menurut penelitian tersebut.

Namun, Kepala Ekonom Zeuner memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan Jerman tidak boleh berpuas diri. “Sebuah kompetisi negara-negara lain berada di titik awal untuk mendapatkan pangsa pasar.”

dpa

Keluaran HK Hari Ini