Menurut sebuah studi baru, perusahaan di Jerman memiliki masalah kepercayaan. Oleh karena itu, sebagian besar karyawan mengeluhkan upah yang tidak adil atas pekerjaan mereka. Para pekerja juga mengeluhkan kurangnya kesempatan yang sama.
Jerman lebih skeptis dibandingkan negara-negara sejenis
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultan dan audit E&Y (sebelumnya Ernst & Young), karyawan Jerman tidak terlalu percaya pada perusahaan.
Hanya 44 persen yang mempercayai perusahaan tersebut. Setidaknya 47 persen mempercayai atasan mereka. Hampir 10.000 karyawan disurvei di seluruh dunia. Dengan hasil tersebut, Jerman tertinggal delapan negara lainnya.
Berbagai permasalahan menyebabkan kepercayaan menurun
Ada beberapa alasan yang menyebabkan dampak buruk ini. Yang terpenting, perasaan bahwa mereka tidak dibayar dengan cukup untuk pekerjaan tersebut menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap atasan dan oleh karena itu terhadap perusahaan itu sendiri. Satu dari dua karyawan merasa diperlakukan tidak adil (53 persen) dalam hal kompensasi atau a. promosi. Poin terakhir khususnya tentu bisa disebabkan oleh perbedaan gaji tergantung jenis kelamin.
Penyebab utama lainnya adalah pergantian karyawan yang berlebihan. Akibat dari seringnya pergantian tenaga kerja: karyawan yang tersisa merasa tidak puas. Anda harus terus-menerus melatih kolega baru. Dalam jangka panjang, hal ini berdampak demotivasi dan pada akhirnya memengaruhi motivasi Anda.
“Bekerja berdasarkan buku” dapat dengan cepat menjadi hasilnya. Banyak karyawan yang merasa frustrasi dan berpikir untuk berganti pekerjaan, yang jelas merupakan dampak buruk bagi perusahaan mana pun dalam jangka panjang.
Mengubah gaya kepemimpinan sebagai sebuah peluang
Bagaimana seharusnya hasil penelitian dipahami? Dalam jangka panjang, lebih murah mengembangkan karyawan daripada terus-menerus merekrut karyawan baru yang perlu dilatih. Oleh karena itu, prioritas utama perusahaan adalah mempertahankan karyawan dan mengembangkan mereka menjadi pemimpin.
Hal ini tentu saja dengan asumsi atasan Anda bisa mengenali dan menilai dengan tepat potensi yang dimiliki karyawannya. Hanya dengan cara inilah tercipta kepuasan yang pada akhirnya menguntungkan perusahaan itu sendiri. Jika keadaan terus berlanjut seperti sebelumnya, motivasi karyawan akan menurun dalam jangka panjang.