Itu adalah peristiwa yang tidak hanya membuat para peneliti terpesona, tetapi juga para astronom amatir dan ahli teori konspirasi: Pada bulan Oktober 2017, objek antarbintang “Oumuamua” – dalam bahasa Hawaii berarti “yang pertama mencapai” atau “utusan” – melewati Bumi pada jarak yang aman.
Lima hari setelah peristiwa tersebut, pada 19 Oktober, teleskop Pan-STARRS di Hawaii merekam benda langit tersebut. Minat para peneliti langsung terguncang. 1I/`Oumuamua, ejaan yang benar, adalah asteroid dan bukan pesawat ruang angkasa alien atau komet seperti yang diasumsikan pada awalnya, karena ia tidak memiliki ekor yang terkenal yang diciptakan oleh partikel-partikel liar.
Keistimewaan dari benda yang terbuat dari logam atau batu ini adalah lintasannya yang kacau, yang akhirnya dapat dipecahkan oleh para peneliti di Pusat Penelitian Astrofisika di Queen’s University di Belfast. Studi mengenai hal ini kini telah dipublikasikan di jurnal spesialis “Astronomi Alam“.
Asteroid tersebut memiliki orbit yang tidak biasa
Asteroid berbentuk cerutu yang panjangnya sekitar 400 meter ini tidak bergerak lurus melintasi tata surya kita seperti kebanyakan benda langit, melainkan jatuh secara kacau. Menurut para ilmuwan, rotasi yang tidak merata tersebut merupakan indikasi adanya tabrakan dengan benda langit lain. Tabrakan tersebut mungkin telah membuat Oumuamua terlempar dari orbit aslinya.
Asteroid, yang berputar pada sumbu longitudinalnya, terkadang membutuhkan waktu hampir tujuh, terkadang hampir delapan setengah jam untuk menyelesaikan satu revolusi. Para ilmuwan sampai pada kesimpulan ini setelah menganalisis ulang beberapa kumpulan data dari teleskop berbeda. Para peneliti berasumsi bahwa tabrakan tersebut terjadi beberapa miliar tahun yang lalu.
Asteroid mungkin bertabrakan dengan planet
Lintasannya menunjukkan bahwa ‘Oumuamua berasal dari tata surya lain. Skenario yang mungkin terjadi adalah tabrakan selama pembentukan sebuah planet, menurut para peneliti. Namun hal ini belum bisa dikatakan secara pasti.
Meskipun penting untuk mempelajari ‘Oumuamua secara mendalam untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang pembentukan tata surya kita, asteroid tersebut semakin menjauh dari Bumi. Ia akan melewati orbit Jupiter pada bulan Mei.
Tujuan para ilmuwan saat ini adalah menemukan benda langit serupa. Hal ini tidak mudah dilakukan karena ukuran benda yang kecil. Sebuah observatorium baru di Chile bernama Large Synoptic Survey Telescope (LSST) akan mempermudah pencarian. Para peneliti berharap dapat menggunakan teleskop baru ini untuk menangkap ratusan objek serupa dan mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu alam semesta.