Sel kanker
Shutterstock/ Kateryna Kon

Para peneliti di Universitas Brisbane telah membuat dua penemuan terobosan dalam penelitian kanker yang memungkinkan deteksi sel kanker secara sederhana dan dini. Caranya murah, hanya membutuhkan waktu sepuluh menit dan diyakini bisa mengatasi semua jenis kanker. Alat utama untuk identifikasi: partikel emas. Mereka mempublikasikan hasilnya di jurnal spesialis Bumi.

Sel kanker mati dan memperbaharui dirinya. Tidak ada bedanya dengan sel sehat. Berbeda dengan sel-sel kanker, sel-sel kanker membelah secara eksplosif dan melepaskan apa yang mereka bawa ke dalam darah; termasuk DNA. Tim di sekitar Abu Sina, Laura Carrascosa dan Matt Trau mengidentifikasi struktur spesifik yang membedakan DNA yang terinfeksi kanker dari DNA sehat.

Sel kanker menyukai emas

Menemukan tanda yang sama pada semua jenis kanker mungkin merupakan tantangan terbesar bagi para peneliti: sel kanker sangat heterogen dan bervariasi dari satu jenis ke jenis lainnya. Namun demikian, mereka memperhatikan bahwa kelompok metil sel kanker tersusun di tempat tertentu dalam genomnya, sedangkan kelompok metil sel sehat tersebar di sana. Skema ini telah ditemukan pada jaringan kanker payudara, usus besar, kelenjar getah bening dan prostat.

Kesamaan mereka juga: DNA yang tercemar kanker menempel pada zat stabil, seperti emas. Dengan bantuan substrat tertentu, Anda dapat mengetahui apakah jaringan tersebut terinfeksi kanker: Jika Anda mencampurkannya dengan sedikit air, akan dihasilkan cairan berwarna merah. Lalu kalau ditambah DNA tersangkanya, baru tahu itu kanker atau tidak, karena kalau negatif, airnya berubah warna menjadi biru.

Deteksi kanker di smartphone

Sebaliknya, sel yang sakit berkembang menjadi struktur 3D dan meninggalkan cairan berwarna kemerahan. Dalam sekitar 200 tes, para peneliti 90 persen benar. “Kami belum bisa mengatakan secara pasti apakah metode ini telah menjadi tonggak sejarah dalam penelitian kanker atau apakah cocok dengan semua jenis kanker. Tapi apa yang bisa kami katakan adalah bahwa ini sangat sederhana, murah dan sangat dapat diandalkan untuk spesies yang diuji dan menggantikan tes laboratorium yang rumit dan memakan waktu,” kata Trau dalam sebuah wawancara. Penyataan. Namun, belum bisa diketahui secara pasti di mana letak kanker tersebut.

LIHAT JUGA: Menurut sebuah penelitian, pola makan umum mempercepat pertumbuhan tumor hingga 100 kali lipat

Fakta bahwa sel-sel kanker yang mati telah melepaskan DNA-nya ke dalam darah berarti bahwa hanya sampel darah atau sampel jaringan yang perlu diambil untuk dianalisis. Teknologi ini juga dapat ditransfer ke perangkat portabel seperti smartphone dengan menggunakan sistem elektrokimia.

Sidney siang ini