Produsen mobil menghadapi masalah yang semakin besar — rata-rata usia pembeli mobil di Jerman terus meningkat selama bertahun-tahun, sementara minat generasi muda untuk memiliki mobil menurun. Hal ini tampak dari studi baru yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Otomotif (CAR) di Universitas Duisburg-Essen.
Alasannya: efisiensi ekonomi yang rendah, kemacetan lalu lintas dan kurangnya tempat parkir serta inovasi.
Rata-rata usia seorang pemilik mobil adalah 52,6 tahun
Selama 20 tahun terakhir, industri otomotif telah mengalami perubahan drastis dalam penjualan mobil bekas dan baru. Jika rata-rata usia pembeli mobil baru pada tahun 1995 adalah 46,1 tahun, saat ini angkanya meningkat menjadi 52,8 tahun. Rata-rata usia pembeli mobil bekas meningkat dari 37,5 menjadi 44,8 tahun pada periode ini.
Studi Center Automotive Research juga menunjukkan bahwa rata-rata usia pemilik mobil di Jerman adalah sekitar 52,6 tahun dan 31,8 persen dari seluruh pemilik mobil berusia 60 tahun atau lebih. – Tren meningkat.
Namun produsen mobil juga mempunyai masalah kedua: pengemudi mengganti mobilnya jauh di kemudian hari. Pada tahun 1995 mereka membeli mobil baru setelah rata-rata 6,8 tahun, sekarang durasinya 9,3 tahun.
Agar perubahan bisa terjadi, industri otomotif harus berubah secara mendasar
Direktur CAR Ferdinand Dudenhöfer menggambarkan perkembangan tersebut sebagai “efek Metusalah” dan prihatin. “Kaum muda kehilangan minat untuk memiliki mobil sendiri,” dia menjelaskan kepada “Handelsblatt”. Industri mobil sendirilah yang paling patut disalahkan atas hal ini, karena tidak mampu mengikuti perkembangan teknis dan kebutuhan generasi muda. Inovasi yang tepat hilang begitu saja. “Inovasi radikal atau disruptif hanya dapat dilihat pada pionir listrik Tesla Langka.” Hanya ketika mobil listrik menjadi standar barulah perubahan bisa diharapkan.
Namun bukan hanya kurangnya inovasi yang menghalangi generasi muda untuk membeli mobil sendiri. Kemacetan lalu lintas di jalan raya maupun perkotaan sudah menjadi permasalahan sehari-hari dan kurangnya lahan parkir juga menjadi permasalahan yang sering dikritisi. Oleh karena itu, di sebagian besar kota biasanya lebih mudah dan ekonomis menggunakan transportasi umum. Perluasan jalur sepeda juga mengurangi kebutuhan akan mobil, terutama bagi kaum muda.
Oleh karena itu, Volkswagen melihat solusi untuk masalah penjualan ini dengan menawarkan konsep mobilitas baru. Di tahun-tahun mendatang, perusahaan ingin berkembang menjadi grup mobilitas yang tidak lagi hanya mengkhususkan diri pada pengembangan dan penjualan mobil. “Kami harus menawarkan mobilitas senyaman mungkin,” kata Matthias Müller, bos VW.
Produsen mobil lain juga harus mengambil langkah ini, karena masalah ini hanya dapat diselesaikan jika industri berubah dan beradaptasi secara mendasar dengan kebutuhan saat ini.