Facebook gagal melindungi informasi pengguna. Sheryl Sandberg, chief operating officer raksasa media sosial itu, mengakui hal ini dalam sebuah wawancara.
“Kami tahu kami belum melindungi data masyarakat dengan cukup baik. “Saya benar-benar minta maaf,” kata COO Facebook Sheryl Sandberg dalam sebuah wawancara Jam Berita PBS pada hari Kamis.
Saham perusahaan tersebut telah jatuh 16 persen sejak 16 Maret, ketika Waktu New York dan surat kabar London Pengamat melaporkan penyalahgunaan data oleh konsultan politik Cambridge Analytica, kehilangan lebih dari 80 miliar dolar nilai pasarnya.
Penyelidik Kongres AS dilaporkan sedang menyelidiki apakah Rusia memperoleh data jutaan pengguna Facebook dan apakah perusahaan yang memiliki hubungan dengan kampanye Partai Republik Donald Trump berperan dalam menyediakan data tersebut. Hal ini diungkapkan oleh tiga sumber yang mengetahui peristiwa tersebut.
Facebook mengatakan pada hari Rabu bahwa data pribadi hingga 87 juta pengguna, sebagian besar di Amerika Serikat, mungkin telah dibagikan secara tidak patut kepada konsultan politik Cambridge Analytica. Jumlah ini jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya, yang menyebutkan 50 juta pengguna terkena dampaknya.
CEO Facebook Mark Zuckerberg akan memberikan kesaksian di depan Kongres pada 10 dan 11 April.