Donald Trump tidak hanya melakukan polarisasi di antara rekan-rekannya di Eropa. Semakin banyak pemimpin bisnis yang menentang presiden Amerika Serikat.
Mantan CEO Starbucks Howard Schultz juga bukan teman Trump. Seperti yang ditunjukkan oleh video yang bocor ke Business Insider, Schultz percaya bahwa presiden “(…) menciptakan kekacauan episodik setiap hari dan ini tidak diragukan lagi mempengaruhi perilaku pelanggannya.”
Howard Schultz adalah CEO jaringan kedai kopi Starbucks hingga April 2017. Dia secara terbuka mendukung kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton dalam kampanye presiden tahun lalu.
Schultz yakin impian Amerika telah dipertanyakan sejak adanya upaya larangan masuk bagi umat Islam.
Ketika pendukung Trump menyerukan boikot terhadap Starbucks pada bulan Desember 2016Ketika Starbucks berencana mempekerjakan hingga 10.000 pengungsi, Schultz menjawab, “Saya tidak yakin merek atau apa yang kami wakili bertentangan dengan presiden terpilih atau pendukungnya.”
Dia lebih peduli untuk mengatasi isu-isu sosial yang belum pernah ditangani oleh Partai Republik di masa lalu dan memberikan dampak sosial pada komunitas yang dilayani Starbucks. kata Schultz dalam wawancara dengan stasiun televisi CNBC pada Desember 2016.