Kata cold front sudah tidak asing lagi bagi siapa pun yang tertarik dengan cuaca sehari-hari. Namun hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa fenomena cuaca ini juga terjadi di luar angkasa.
Awan gas berusia 5 miliar tahun telah bergerak di atas gugus galaksi Perseus – salah satu objek terbesar di alam semesta – selama beberapa waktu.
Para peneliti kini telah menggunakan data dari teleskop sinar-X Chandra milik NASA untuk mencatat peta suhu rinci dari gelombang gas yang berjarak dua juta tahun cahaya.
Mereka menemukan bahwa bentuknya tidak seperti yang mereka harapkan. Penelitian yang melibatkan peneliti dari NASA, Universitas Harvard dan Universitas Oxford serta ilmuwan dari Max Planck Institute, baru-baru ini muncul di jurnal spesialis “Astronomi Alam“.
Gelombang yang tidak biasa di galaksi Perseus
Gelombang gas ini pertama kali ditemukan pada tahun 2012. Keistimewaannya: Ia mempunyai front dingin yang 50 juta derajat Celcius lebih dingin dari lingkungan sekitarnya, yang bersuhu 30 juta derajat Celcius.
Yang menarik bagi para ilmuwan adalah gelombang dan pusaran yang muncul ketika dua cairan atau gas meluncur melewati satu sama lain dengan kecepatan berbeda (seperti dupa). Fenomena ini disebut ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz.
Hal inilah yang dikatakan terjadi ketika sekelompok galaksi yang lebih kecil jatuh ke dalam gugus Perseus dan membantu membentuk pusat kosmik raksasa selama miliaran tahun.
Inti dingin dikelilingi oleh gas panas
Bagian depan yang hangat dan dingin dikatakan sebagai sisa-sisa masa lalu dalam kelompok tersebut — masa ketika beberapa galaksi bergabung membentuk inti yang akhirnya dikelilingi oleh material yang lebih panas. Semakin banyak galaksi yang akhirnya berkumpul di sekitar gugus inti dingin. Wilayah-wilayah ini dikatakan telah berotasi secara bersamaan, menghasilkan gelombang besar titik panas dan dingin.
Gelombang ini bergerak dengan kecepatan ratusan ribu kilometer per jam dan membutuhkan waktu miliaran tahun untuk meluas. Jadi para astronom percaya bahwa tepian menjadi kabur setelah gas-gas bercampur karena berbagai jenis cuaca. Tapi apa yang mereka lihat sekarang sama sekali tidak kabur.
Para peneliti berharap mendapatkan wawasan baru tentang asal usul alam semesta
Seperti yang ditemukan oleh para ilmuwan, tidak hanya sudut-sudutnya yang terlihat jelas, namun terdapat juga pembagian yang jelas pada ujung depan dingin. Sebuah fenomena yang disebut “amplop magnet” dikatakan bertanggung jawab atas hal ini.
Baca juga: “NASA Temukan Zat di Bulan Es yang Di Luar Bayangkan Ilmiah Kita”
Ketika tekanan gas dingin yang bergerak menerobos awan plasma antargalaksi, ia membangkitkan cangkang magnet yang membantu menjaga gas-gas hangat tetap berada di luar inti gelombang yang lebih dingin dan menjaga kedua suhu tetap stabil untuk jangka waktu yang lebih lama. Seperti yang ditulis para peneliti, temuan ini kini dapat membantu mereka mempelajari lebih lanjut tentang pembentukan alam semesta.