GettyImages 163522803 Audi
Alexander Hassenstein/Getty Images

Audi tak bisa tenang karena skandal emisi.

Kementerian Transportasi Federal pada hari Kamis menuduh anak perusahaan Volkswagen menggunakan perangkat lunak ilegal di sekitar 24.000 mobil mewah tipe A7 dan A8. Hasilnya, emisi nitrogen oksida berbahaya (NOx) dua kali lebih tinggi dalam pengoperasian sebenarnya dibandingkan saat pengujian. Pabrikan Ingolstadt menjelaskan bahwa mereka menemukan kelainan tersebut selama penyelidikan mereka sendiri. Kendaraan diesel yang terkena dampak akan ditarik kembali dan menerima perangkat lunak baru.

VW telah diguncang oleh skandal emisi sejak tahun 2015, yang telah merugikan perusahaan yang berbasis di Wolfsburg tersebut beberapa miliar euro. Untuk pertama kalinya, A8 kini menjadi perhatian kami, yang merupakan andalan perusahaan Ingolstadt dan saat ini berharga 84.000 euro dalam versi termurah.

Menurut kementerian, pengungkapan yang ada saat ini berdampak pada mobil yang dibuat antara tahun 2009 dan 2013. Sekitar setengahnya terjual di Jerman. Menurut informasi, perangkat lunak mendeteksi apakah mobil tersebut berada di bangku tes. Jika roda kemudi diputar lebih dari 15 derajat, emisinya meningkat.

Departemen yang dipimpin oleh politisi CSU Alexander Dobrindt mengatakan Matthias Müller, kepala eksekutif VW, sudah berada di kementerian pada hari Kamis mengenai masalah tersebut. Pengawas menyerukan penarikan kembali mobil-mobil tersebut dan meminta proposal paling lambat tanggal 12 Juni tentang bagaimana pabrikan ingin melanjutkannya.

Menurut Audi, pembaruan perangkat lunak yang memakan waktu setengah jam itu akan dimulai pada Juli. “Audi akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dan Otoritas Transportasi Motor Federal dan meminta maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan ini dan akan melakukan segala daya untuk memperbaiki kelainan yang ditemukan secepat mungkin,” kata perusahaan itu.

Audi sudah mempersiapkan para pemegang saham bahwa penanganan skandal diesel akan memakan waktu lama. “Proses untuk mengatasi situasi ini masih jauh dari selesai,” kata CEO Rupert Stadler pada rapat umum tahunan di bulan Mei. Perusahaan perlu mendapatkan kembali kepercayaan.

Pihak berwenang, pelanggan dan investor menuduh Audi dan VW melakukan penipuan ilegal dan kurangnya transparansi dalam klarifikasi. Kantor kejaksaan menggeledah ruang rapat Audi, kantor pusat VW di Wolfsburg dan firma hukum yang ditugaskan oleh perusahaan tersebut untuk melakukan penyelidikan.

Stadler sendiri sempat dikritik karena tidak menunjukkan angka bahagia dalam penyelidikan tersebut. Namun, ia berulang kali mendapat dukungan dari komite manajemen dan VW. Sehari sebelum rapat umum, dewan pengawas Audi memperpanjang kontrak Stadler selama lima tahun hingga 2022.

Reuters

Togel Hongkong Hari Ini