“Duduk”, “turun” atau “turun” – sebagian besar pemilik anjing menggunakan perintah klasik ini secara teratur saat melatih hewan peliharaannya. Tapi sampai waktunya tiba dan Anjing biasanya menempuh perjalanan panjang untuk memahami apa sebenarnya yang Anda inginkan dari mereka. Seringkali Anda membutuhkan satu hal di atas segalanya: kesabaran.
Namun, hal ini tidak perlu terjadi, seperti yang terjadi di jurnal sains “Laporan ilmiahstudi yang dipublikasikan menunjukkan. Di bawah kepemimpinan Ashley Prichardilmuwan di Universitas Emory di Atlanta, Sebuah tim peneliti menyelidiki respons anjing terhadap berbagai jenis sinyal. Seperti yang ditemukan para peneliti, perintah verbal belum tentu bermanfaat.
Para peneliti memeriksa otak untuk mencari rangsangan tertentu
Untuk menyelidiki respons otak anjing terhadap perintah dengan atau tanpa imbalan berikutnya, para ilmuwan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (FmRT). Dengan bantuan rekaman ini, mereka dapat memvisualisasikan perubahan aliran darah di area otak yang terkait dengan proses metabolisme dan aktivitas saraf.
Namun, eksperimen ini sangat kompleks dan tidak hanya membutuhkan perangkat FmRT yang mahal, tetapi juga komputer modern berperforma tinggi untuk analisis dan ilmuwan berpengalaman. Anjing-anjing yang terlibat dalam penelitian ini juga memerlukan pelatihan persiapan – dibutuhkan sekitar dua bulan untuk melatih seekor anjing untuk berbaring diam di mesin yang berisik selama sekitar sepuluh menit selama pengujian. Selama pengujian, anjing distimulasi dengan satu stimulus per unit – penciuman, ucapan, dan gerakan.
Rangsangan akustik diserap sangat lambat
Upaya tersebut tampaknya membuahkan hasil. Seperti yang ditemukan para ilmuwan, anjing merespons rangsangan penciuman paling cepat, diikuti oleh rangsangan visual. Sebaliknya, rangsangan akustik diserap paling lambat oleh otak. Menurut peneliti, lebih baik memberi anjing Anda isyarat visual – seperti isyarat tangan – saat Anda memberi mereka perintah.
Menurut para peneliti, ada alasan sederhana mengapa perintah verbal diberikan oleh pelatih anjing dan di sekolah anjing. “Menurut hasil kami, komunikasi verbal didasarkan pada preferensi manusia dan bukan pada kemampuan anjing.”
Pelatih anjing juga menggunakan komunikasi verbal
Para peneliti menyimpulkan bahwa “program pelatihan anjing cenderung lebih produktif jika strategi pembelajaran disesuaikan dengan anjing, menggunakan perintah melalui isyarat tangan atau metode fisik lainnya, jadi jika Anda ingin mengajari anjing Anda sesuatu yang baru, sebaiknya lakukan berpikir dua kali. .” Pertimbangkan apakah Anda mengasosiasikan sinyal dengan sebuah kata atau, lebih baik lagi, dengan gerakan atau tanda.