Paul Allen, salah satu pendiri perusahaan perangkat lunak Microsoft, meninggal pada hari Senin pada usia 65 tahun karena penyakit kanker yang kambuh.
Paul Allen dalam perjuangan melawan kanker dan perusahaannya Microsoft
Allen pertama kali didiagnosis menderita kanker pada usia 29 tahun, saat perusahaannya, Microsoft, yang didirikan pada tahun 1975, sedang berkembang pesat. Allen harus bekerja keras untuk mengimbangi rekannya dan salah satu pendiri kedua Microsoft, Bill Gates. Ketika perjuangan Allen melawan kanker dimulai, semakin mustahil baginya untuk mengikuti langkah perusahaan. Setelah delapan tahun, Allen meninggalkan perusahaan perangkat lunak. Menjadi semakin jelas bahwa baik Bill Gates maupun Steve Ballmer, yang saat ini bekerja sebagai eksekutif puncak di Microsoft, tidak terlalu mementingkan partisipasi Paul Allen yang sedang sakit. Stres dan tekanan yang dialaminya di perusahaan membuat Allen semakin tidak bahagia. Dalam memoarnya, ia menggambarkan proses pemikirannya di balik kepergiannya dari perusahaan selama ini sebagai berikut:
“Jika saya kambuh lagi, tidak ada gunanya – bahkan berbahaya – untuk kembali bekerja di Microsoft. Namun ketika saya terus menjadi lebih baik, saya sekarang memahami bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan tidak bahagia.”
Hidup tanpa stres Microsoft sebagai kunci kebahagiaan
Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan tidak bahagia – kata-kata bijak yang harus diingat setiap orang.
Meskipun Allen meninggalkan Microsoft pada tahun 1983 – hanya delapan tahun setelah Microsoft didirikan – ia mampu menjadi multi-miliarder berkat sahamnya yang ada. Kekayaannya menjadi menurut majalah bisnis “Inc” diperkirakan mencapai $20 miliar. Sebagian darinya disalurkan ke berbagai organisasi nirlaba. Dengan sisa uangnya, Allen mewujudkan beberapa impian terliarnya, seperti membangun kapal pesiar besar tempat ia mengarungi lautan.
Baca juga: Microsoft telah melakukan kudeta yang merupakan serangan frontal terhadap Amazon
Meskipun ada masalah di Microsoft, Gates dan Allen tetap berteman hingga akhir hayatnya. Gates menerbitkan beberapa kata yang mengharukan setelah kematian rekan lamanya. “Dia selalu suka mengatakan, ‘Jika sesuatu mempunyai potensi membawa kebaikan, maka kita harus melakukannya.’ Dia adalah orang yang seperti itu.” Gates mengakhiri postingannya: “Saya akan sangat merindukannya.”