666

Kejahatan atau monster yang dipersonifikasikan digambarkan dalam Wahyu Yohanes dengan angka 666. Sejak itu, angka tersebut dianggap sebagai simbol iblis. Para peneliti dari Wina kini ingin memecahkan misteri angka tersebut dan berpikir mereka tahu siapa sebenarnya Setan yang digambarkan dalam Alkitab.

Dalam Wahyu pasal 13, penulis menggambarkan “binatang” mengerikan yang diberi kekuatan besar oleh iblis (disimbolkan dengan naga) dan menuntut penyembahan dari semua orang. Jelas juga bahwa “binatang” yang digambarkan adalah manusia. Karena teksnya berbunyi: “Inilah hikmah. Siapa yang berakal, hendaklah menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan manusia, dan bilangannya adalah 666.

Baca juga

“Pesan dari Akhirat”: Para peneliti membuat penemuan menakjubkan di makam Mesir

Inilah yang dilambangkan oleh angka 666

Dalam teks Alkitab, angka 7 melambangkan kesempurnaan dan keselarasan rencana Tuhan. Misalnya Allah menciptakan langit dan bumi dalam waktu tujuh hari. Namun jika angka 7 melambangkan kesempurnaan, maka angka 6 yang lebih kecil pasti melambangkan sesuatu yang tidak sempurna dan cacat. Oleh karena itu, angka tersebut sering dikaitkan dengan musuh Tuhan dan sistem politik yang bertentangan dengan ajaran Kristen. Mengulangi angka tersebut tiga kali menekankan penekanan pernyataan tersebut. Angka 666 mengungkapkan kritik Tuhan yang jelas terhadap sistem politik dan penguasa.

Namun menurut Wahyu, siapa yang tidak memerintah sesuai dengan kehendak Tuhan? Sejauh ini, Nero, Kaisar Hadrian dan Domitianus telah dibahas sebagai pesaing kuat untuk gelar “Binatang”. Namun para peneliti di Institut Sejarah Kuno di Universitas Wina kini memiliki pandangan yang sangat berbeda. Menurut para ilmuwan, angka 666 adalah sebuah “misteri isosephian”. Setiap huruf alfabet Yunani diberi nilai numerik. Jika Anda menjumlahkan nilai numerik yang membentuk sebuah nama, inisiat dapat membaca nama dari jumlah tersebut. Menggunakan sebuah program komputer Para peneliti di Wina membuat daftar tokoh kuno yang namanya berjumlah 666 – dan menemukan Marcus Ulpius Trajanus, yang memerintah dari tahun 98 hingga 117 M.

Eksekusi dan penistaan

Meskipun Kaisar Trajan menentang penganiayaan terhadap orang Kristen, ia memerintahkan eksekusi semua orang yang menolak menyembah kaisar dan karena itu bertanggung jawab atas kematian banyak orang Kristen yang taat. Menurut peneliti, terdapat juga bukti konkrit bahwa Wahyu ditulis pada zaman Trajan. Dalam salah satu bagiannya, penulis Yohanes menggambarkan kota Pergamon sebagai “takhta Setan”. Kuil pemujaan kekaisaran “Trajaneum” dibangun di sana pada tahun 110 Masehi. Bangunan itu dianggap menghujat oleh banyak umat Kristen yang taat.

Togel Sydney