• Studi terbesar tentang narsisme hingga saat ini mengamati secara khusus “hipersensitivitas” seseorang untuk mengetahui seberapa narsistiknya mereka.
  • Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bertentangan dengan anggapan umum, generasi milenial tidak lebih sensitif dibandingkan generasi baby boomer. Justru sebaliknya.
  • Anda dapat menemukan lebih banyak artikel di Business Insider.

Sebuah studi baru menemukan bahwa, bertentangan dengan anggapan umum, generasi Milenial tidak lebih sensitif dibandingkan generasi Baby Boomer. Faktanya, yang terjadi justru sebaliknya.

Penelitian yang melibatkan hampir 750 orang ini diterbitkan pada 10 Desember di jurnal “Psychology and Aging”. Ini merupakan studi terbesar tentang narsisme hingga saat ini. Di dalamnya, para peneliti memeriksa enam kumpulan data yang dikumpulkan sebelumnya untuk lebih memahami bagaimana ciri-ciri narsistik berbeda antar generasi dan bagaimana tingkat narsisme berubah seiring bertambahnya usia.

Penelitian sebelumnya hanya meneliti tren generasi atau individu dalam perilaku narsistik, namun tidak keduanya pada saat yang bersamaan dengan penelitian ini.

Dalam kasus gangguan kepribadian narsistik, orang yang terkena dampak memiliki rasa pentingnya diri sendiri dan memiliki sedikit empati terhadap orang lain. Ini adalah mekanisme umum untuk menyembunyikan rasa rendah diri, menurut LSM kesehatan Mayo Clinic. Perilaku ini juga bisa lebih ringan. Dalam hal ini, seseorang menunjukkan satu atau dua ciri narsistik, namun bukan gangguan kepribadian total.

Untuk penelitian saat ini, para peneliti mengamati orang-orang berusia 13 hingga 77 tahun, yang mereka wawancarai tentang pekerjaan, kepribadian, dan kehidupan keluarga mereka. Para psikolog dan psikiater menganalisisnya dan kemudian mengurutkannya dalam skala satu hingga lima, dengan lima mewakili sifat paling narsistik seperti sikap defensif, berwibawa, dan keras kepala.

Para peneliti menggunakan istilah “hipersensitivitas” untuk menentukan tingkat pertahanan seseorang. William Chopik, psikolog kepribadian sosial di Michigan State University dan salah satu penulis penelitian, mendefinisikannya sebagai orang yang hipersensitif yang tidak mendengarkan masukan orang lain dan menolak kritik apa pun terhadap dirinya sendiri.

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang dari generasi muda kurang hipersensitif dibandingkan generasi tua. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda, yang saat ini berusia antara 23 dan 38 tahun, kurang rentan terhadap sensitivitas dibandingkan generasi baby boom, yang mencakup orang-orang yang berusia antara 55 dan 73 tahun.

Kebanyakan orang menjadi kurang narsistik seiring bertambahnya usia

Secara umum, orang menjadi kurang sensitif seiring bertambahnya usia, dan para peneliti menemukan bahwa hipersensitivitas menurun tajam setelah usia 40 tahun. Namun, ketika melihat tren generasi, para peneliti menemukan bahwa generasi yang lebih tua umumnya lebih sensitif dibandingkan generasi yang lebih muda.

Menurut Chopik, hal ini mungkin disebabkan oleh peristiwa generasi yang membentuk pandangan hidup peserta penelitian.

Di Amerika Serikat, misalnya, “baby boomer mungkin lebih narsistik dibandingkan generasi lainnya karena mereka tumbuh di masa ketika pemerintah memberikan tunjangan seperti Jaminan Sosial,” kata Chopnik. Ia mencatat, peningkatan sifat narsistik antara generasi baby boomer dan generasi milenial relatif kecil.

Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya, para peneliti mengandalkan kumpulan data yang ada untuk analisis mereka daripada meneliti sendiri orang-orang dari generasi yang berbeda selama beberapa dekade. Chopik juga mencatat bahwa narsisme dapat diukur dengan cara yang berbeda dan mereka hanya menggunakan salah satu metode tersebut, sehingga dapat mengubah hasil.

Namun demikian, penelitian ini memberikan penilaian terhadap narasi bahwa generasi muda secara alami lebih egois dibandingkan generasi tua.

Berdasarkan penelitian kami, hanya ada sedikit bukti bahwa generasi (muda) ini adalah generasi terburuk dalam sejarah umat manusia, kata Chopik. Ia berharap temuan timnya akan menghilangkan ketakutan orang tua bahwa perilaku narsistik remaja mereka tidak akan pernah berubah.

“Kita tahu bahwa orang-orang muda umumnya lebih narsis, tapi hal itu akan hilang seiring bertambahnya usia. Pengalaman yang dimiliki orang-orang sepanjang hidup mereka membantu mengurangi narsisme mereka.”

Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Arunika Senarath. Anda dapat menemukan yang asli Di Sini.

Togel SDY